Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        2016, BTN Cetak Laba Bersih Rp2,6 Triliun

        2016, BTN Cetak Laba Bersih Rp2,6 Triliun Kredit Foto: Gito Adiputro Wiratno
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berhasil mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang 2016 lalu. Laba bersih perseroan bertumbuh 41,96% menjadi Rp2,61 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,85 triliun.

        Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan pencapaian laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit menjadi Rp164,44 triliun atau bertumbuh 18,34% secara year on year yang diikuti perbaikan aset menjadi Rp241,16 triliun atau bertumbuh 24,66%.

        "NPL (kredit bermasalah) Bank BTN pada 2016 juga mengalami penurunan yang sangat tajam, yaitu dari 3,42% (gross) di 2015 menjadi 2,84%. Ini menurut kami penurunan yang sangat besar selama ini," paparnya di Jakarta, Senin (13/2/2017).

        Dia mengatakan bahwa sebagai bank terbesar ke-6 nasional secara aset, pada 2016 lalu BBTN mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp160,19 triliun atau meningkat 25,4% (yoy). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan DPK perbankan di 2016 sebesar 9,5% dan pertumbuhan kredit hanya 7,8%.

        Lebih lanjut, dia mengatakan penguatan struktur DPK BBTN tersebut juga didukung oleh peningkatan porsi dana murah (CASA) ke level 50,36% di kuartal IV-2016 dari 48,63% pada periode yang sama di 2015.

        "CASA Bank BTN tercatat senilai Rp80,68 triliun atau meningkat 29,85% dari 2015," ucapnya.

        Sementara itu, jelas dia, rasio kecukupan modal Bank BTN di akhir 2016 meningkat signifikan dari 16,97% per Desember 2015 menjadi 20,34% yang disumbang revaluasi aset pada April 2016.

        Maryono meyakini bahwa pada tahun ini Bank BTN akan mampu melanjutkan kinerja positif lantaran kondisi perekonomian di dalam negeri menunjukkan gejala pemulihan yang semakin positif. Selain itu, tambah dia, kebijakan pemerintah dan regulator jasa keuangan juga mendukung pengembangan sektor properti.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gito Adiputro Wiratno
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: