Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menlu Minta Kemendag Optimalkan Kerja Sama Ekonomi dengan Afrika-Eurasia-Amerika Latin

        Menlu Minta Kemendag Optimalkan Kerja Sama Ekonomi dengan Afrika-Eurasia-Amerika Latin Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengimbau Kementerian Perdagangan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk mengoptimalkan kerja sama bidang perekonomian dengan tiga kawasan negara, yakni Afrika, Eurasia dan Amerika Latin.

        "Tiga kelompok ini sementara belum kita optimalkan 'engagement' nya. Kami usulkan pada Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM, mari fokuskan tiga kelompok negara ini," kata Menteri Retno pada Raker Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (22/2/2017).

        Retno mengatakan upaya kerja sama yang ditingkatkan itu karena pasar ekonomi di negara-negara Afrika, Eurasia dan Amerika Latin memiliki potensi yang tinggi namun belum digarap secara optimal.

        Meskipun kerja sama berupa perdagangan dan investasi terhadap tiga kawasan akan diprioritaskan, penguatan terhadap pasar tradisional tidak ditinggalkan.

        Retno pun menjelaskan kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu ke tiga negara, yakni Mesir, Afrika Selatan dan Mozambik dengan mengikutsertakan perwakilan Badan Usaha Milik Negara, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Bank Exim yang bergerak dalam bidang ekspor impor.

        Menurut dia, mekanisme pembiayaan selalu menjadi isu yang ditanyakan sebelum peningkatan kerja sama dilakukan.

        "Saat bicara peningkatan keja sama dengan Afrika Selatan, selalu ada isu yang ditanyakan mengenai 'financing mechanism'. Pertanyaan itu harus dijawab terlebih dahulu, dalam hal ini melalui Exim Bank," kata Retno.

        Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan selama ini Indonesia belum menyasar perdagangan ke tiga kawasan negara tersebut karena bea masuk yang tinggi.

        Oleh karena itu, ia menargetkan sejumlah perjanjian atau kerja sama telah disepakati sehingga kerja sama ekonomi bisa ditingkatkan, bahkan industri Indonesia dapat dibangun tanpa melalui ekspor dengan bea masuk yang tinggi.

        "Ada di Nigeria dan beberapa negara lain, Indofood sudah bikin industri. Kenapa tidak ekspor? Karena supaya tidak mahal dan tidak terkena bea masuk. Ini yang kami ingin dorong lebih jauh makanya harus ada kerja sama," kata Enggar.

        Ia menambahkan meski sektor kerja sama perekonomian belum ditentukan, Kementerian Perdagangan akan mengundang para investor dan atase perdagangan untuk mengetahui komoditas yang bisa dijadikan prioritas. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: