Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengakui bencana banjir yang terjadi belakangan ini dapat mendorong laju inflasi lebih tinggi lagi. Tidak hanya itu, BI mewaspadai berbagai bencana alam yang dapat menyumbang inflasi yang tinggi.
Banjir akibat curah hujan yang tinggi tentu akan berdampak pada terhambatnya distribusi barang. Kendala distribusi ini ditakutkan bisa menjadi penyumbang kenaikan harga barang. Ujung-ujungnya, kenaikan harga akan mengerek laju inflasi.
"Jadi, termasuk harus menjaga kalau ada kondisi alam yang membuat misalnya volatile food enggak terjaga panennya," kata Agus di Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Terkait banjir yang terjadi di daerah Jawa Tengah, Agus telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah Jawa Tengah untuk mendapatkan informasi hasil panen dan respons mereka dalam menekan inflasi.
Sebagai contoh, banjir yang menerjang wilayah Brebes, Jawa Tengah, beberapa hari lalu mencapai puluhan desa/kelurahan. Sedikitnya 12 desa dan satu kelurahan di Kabupaten Brebes dilanda banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Pemali di beberapa titik. Ribuan rumah warga terendam dan sebanyak ribuan jiwa terpaksa mengungsi.
"Jadi, kita dapat info itu panen di Jateng utara banjir dan bagaimana langkah di Jateng mau respons agar ini enggak menekan inflasi," tandas dia.
Koordinasi pemerintah pusat, daerah, dan BI akan terus dilakukan untuk menjaga laju inflasi. Agus berharap inflasi tahun ini akan tetap sesuai target yakni 4 plus-minus 1%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Sucipto