Budi Sebut 10 Persen Anggaran Kemenhub Digelontorkan untuk Pembangunan Transportasi di Papua
Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Transportasi udara masih sangat dominan dalam menghubungkan daerah terdalam atau terpencil. Hal ini berpengaruh harga barang yang mahal di Papua.
Begitu disampaikan? Menteri Perhubungan Budi Karya dalam Diskusi Media bertajuk "Visi Indonesia Sentris Pemerataan di Papua", Jakarta, Minggu (5/3/2017).
Hadir juga dalam acara tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuliono, Menkominfo Rudiantaa dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Lebih jauh Budi menambahkan peran infrastruktur dan transportasi laut dan penyebrangan harus dioptimalkan dalam mendukung konektivitas antar pulau di Papua.
"Tidak terjadi keseimbangan distribusi muatan barang dari asal dan tujuan sehingga biaya logistik menjadi terlalu tinggi," imbuhnya.
Untuk mendukung distribusi lebih merata sambung Budi Kementerian Perhubungan akan bangun Rumah Kita (rumah logistik) yang akan mendistribusikan bahan pokok secara bertahap.
"Perlu peningkatan sarana bantu navigasi pelayaran di wilayah ALKI III sebagai jalur lintasan utama pelayaran internasional pasifik," kata Budi menambahkan.
Dikatakan Budi pembebasan lahan merupakan salah satu hambatan dalam pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Papua.
"Perlu adanya solusi bersama yang solutif karena hal ini juga menjadi masalah bagi beberapa kementerian lainnya," ujar Budi. Budi mengatakan tahun ini 10 persen anggaran Kemenhub akan dipakai untuk pembangunan transportasi di wilayah Papua.
"Pembangunan ini meliputi delapan bandara beberapa diantaranya di Asmat dan Ilaga serta pembangunan ATC," tandas Budi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Sucipto
Tag Terkait: