Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekonom: Tekanan NPL Masih Berasal dari Sektor Pertambangan

        Ekonom: Tekanan NPL Masih Berasal dari Sektor Pertambangan Kredit Foto: Asuransi Astra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) pada tahun ini diproyeksi masih dikontribusikan oleh sektor pertambangan dan juga migas. Bahkan hingga akhir tahun ini, posisi NPL perbankan diprediksi mampu menyentuh level 3,5%, naik 57 basis poin dari tahun lalu.?

        Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Anton Gunawan mengatakan sektor transportasi juga ikut berpotensi membuat NPL industri perbankan meningkat. "Meski begitu, industri perbankan akan tertolong oleh kredit ke sektor komoditas," katanya di Jakarta, Senin (6/3/2017).

        Lebih lanjut dirinya mengatakan terjadinya perbaikan harga yang cukup signifikan pada sektor komoditas akan membuat tekanan NPL di sektor tersebut melemah. Maklum, dengan membaiknya harga maka kemampuan pelaku usaha yang bergerak di sektor itu untuk melunasi kreditnya, akan semakin meningkat.?

        Sebagai catatan, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit bermasalah untuk perdagangan dan transportasi mencapai lebih dari 4%. Sedangkan untuk sektor pertambangan, rasio kredit bermasalahnya berada di level 3%. Tindakan beberapa bank besar yang meningkatkan rasio pencadangan untuk kredit bermasalah seperti pada tahun lalu, akan meredam dampak negatif dari memburuknya aset terhadap pendapatan perbankan. Meski begitu, bank harus menerima kenyataan, naiknya pencadangan juga akan menggerus keuntungan perusahaan.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gito Adiputro Wiratno
        Editor: Dewi Ispurwanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: