METal Internasional Dukung Laju Pertumbuhan Entrepreneur di Indonesia
METal Internasional untuk pertama kali menggelar seminar entrepreneurship di Indonesia. Seminar tersebut diselenggarakan METal yang bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) di Depok, Selasa (7/3/2017).
METal Internasional yang berasal dari Amerika Serikat tersebut digelar secara gratis untuk mahasiswa dan masyarakat Indonesia. Biasanya, seminar yang rutin dilakukan setiap satu pekan sekali di AS?tersebut akan mengenakan tarif kepada peserta seminar yang mayoritas berlatar belakang entrepreneur.
Namun untuk pertama kali, Co-Founder dan CEO METal Ken Rutkowski mengaku sengaja menggratiskan seminar yang dianggapnya memiliki banyak manfaat, khususnya bagi mahasiswa sebagai bentuk kepedulian kepada pertumbuhan entrepreneur di Indonesia.
Ken yang juga berperan sebagai host dalam acara tersebut mengatakan bahwa dirinya melihat potensi yang besar terhadap populasi pengusaha di Indonesia.
Adapun, dalam?seminar tersebut hadir beberapa entrepreneur di antaranya Akon (Co-Founder Akon Lighting Africa), Ron Mullers (Co-Founder Papa Rons Pizza), Bibop G Gresta (Co-Founder and Chairman Hyperloop), Dwi Putranto Sulaksono (Founder Dwiyunajaya Foundation), Kevin Kumala (Founder and CEO Avian), dan Daniel Surya (CO Founder and CEO Slingshot).
Seminar tersebut ditujukan METal sebagai ajang bertukar knowledge di bidang bisnis yang masih terus diupayakan agar menjadi kegiatan rutin di dunia internasional.
Bagi Ken, bentuk evolusi adalah dengan melakukan percepatan di bidang bisnis, salah satunya yaitu melalui cara-cara yang menginspirasi. Karena menurut Ken, sebagian besar orang merasa takut untuk berwirausaha atau melakukan perubahan. Maka dalam seminar yang dilaksanakan dalam dua sesi tersebut dijelaskan berbagai cara yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha ataupun calon pengusaha dalam mengelola bisnisnya.
Ken meyakinkan bahwa siapapun dapat menjadi pengusaha, jika berani menghadapi berbagai hambatan yang terkadang menggagalkan niat berbisnis, sepert mudah bosan dan terlalu banyak berpikir. Untuk seminar selanjutnya, Ken masih akan mempertimbangkan seminar tersebut akan dilaksanakan kembali secara gratis atau berbayar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: