Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Maluku Rochmatia Amma mengatakan stok cabai rawit merah di Maluku masih mencukupi untuk memenuhi permintaan masyarakat di daerah ini.
"Kami setiap waktu melakukan pemantauan di beberapa lokasi tanaman ini baik di Kota Ambon maupun pada beberapa daerah di Maluku," ujarnya di Ambon, Jumat (10/3/2017).
Dia mengatakan, untuk Kota Ambon saja persediaan cabai cukup banyak terutama di kawasan Dusun Taino, Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon hampir setiap minggu ada panen sehingga kalau berbicara soal stok cabai rawit di Maluku masih mencukupi.
"Memang sekarang ini kami semua sama mengetahui bahwa harga cabai rawit di seluruh Indonesia cukup mahal, bahkan ada daerah yang harga cabai hingga kini masih Rp150.000 per kg, sedangkan di Ambon untuk hari ini sesuai dengan pemantauan yang dilakukan petugas pertanian yang dilakukan di Pasar Mardika yakni Rp120.000 per kg," ujarnya lagi.
Menurutnya, kesempatan bagi para petani di daerah ini untuk meraup keuntungan dari usaha mereka. Rochmatia menjelaskan, harga cabai yang dipatok sekarang ini di pasar tradisional Ambon mencapai Rp120.000 bahkan beberapa hari lalu mencapai Rp150.000 per kg itu, karena para petani terpengaruh oleh para pengumpul yang datang dari luar daerah untuk membeli dengan menawarkan harga beli cukup tinggi.
"Dua hari yang lalu pada saat kita kunjungan ke kelompok tani Taino sempat menanyakan beberapa orang petani terkait harga cabai rawit yang mereka tetapkan," ujarnya pula.
Informasi yang diterima, lanjutnya, banyak pengumpul dari luar daerah Maluku terutama dari Papua yang datang untuk membeli dengan harga cukup menggembirakan, yakni Rp80.000/kg, akhirnya para petani ini menjual bagi pengumpul.
Dia mengatakan, harga yang mereka patok bagi para pengumpul dari luar daerah ternyata mereka juga menjual kepada para pedagang di Kota Ambon yang datang membeli juga dengan harga yang sama. Karena itu, untuk sementara ini para petani cabai di Maluku meraup keuntungan dari hasil usaha mereka, dan situasi ini juga menguntungkan dengan cuaca kurang mendukung tetapi mereka masih bisa panen, katanya pula. (Ant/CP)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo