Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berencana menjual sejumlah ruas ?jalan tol melalui sekuritisasi aset. Sekuritisasi aset yakni pengonversian sekelompok aset dan jenis yang sama (biasanya kredit) menjadi surat berharga yang dapat diperdagangkan.
Direktur Utama? Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani? mengatakan, hal tersebut dilakukan pihaknya untuk mendanai sejumlah proyek yang akan dilakukan perseroan ke depannya. Nantinya, lanjut Desi, setiap pembukaan ruas tol baru maka perseroan mencari utang.
Pasalnya, tahun ini perseroan membutuhkan dana untuk menjalankan proyeknya. Selain melalui sekuritisasi aset, perseroan juga akan melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) sekitar Rp7 triliun. "Nilai sekuritisasi masih dalam pengkajian," katanya, di Jakarta, Rabu (16/3/2017).
Menurut Desi, penjualan ruas tol yang akan dijual perseroan sudah memberikan pendapatan ke perseroan, namun tidak dapat dipastikan secara nilai tetapi dapat diperkirakan berdasarkan historinya setiap tahun.
"?Ruas mananya masih dikaji, kami melihat minat investor dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada prinsipnya menyetujui karena ini produk yang baru dari fund rising (penggalangan dana) dan kalau terjadi ini yang pertama fund rising melalui aset di masa depan," tutur Desi.
Lebih lanjut Desi mengatakan, pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp31,5 triliun, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya Rp9,58 triliun. "Capex ini untuk mengoperasikan ruas jalan tol baru hingga tahun 2019," ucapnya.
Sebelumnya, Deputi Kementerian BUMN Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Aloysius Kiik Ro menyatakan bahwa beberapa BUMN saat ini mengejar fundraising melalui sekuritisasi aset. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sudah lebih dulu merespons himbauan dari pemerintah.
Perseroan setidaknya sudah memiliki dua asetnya yang akan didivestasi sebagai langkah awal sekuritisasi aset, yakni jalan tol JORR W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) dan PT Trans Marga Jateng (TMJ). Adapun, sekuritisasi terhadap JSMR ditargetkan mencapai sekitar Rp2 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait: