PT Jasa Marga (Persero) Tbk secara terbuka menyampaikan kesiapannya untuk menerapkan seluruh traksaksi di Jalan Tol yang dioperasikannya hingga akhir tahun 100 persen atau seluruhnya dengan non tunai.
"Kami siap 100 persen. Meski gardu tol kami, tak semuanya GTO (gardu tol otomatis), tetapi juga bisa terima transaksi non tunai. Jadi, kami siap," kata Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani saat menjawab pers usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Penegasan tersebut disampaikan terkait rencana pemerintah yang akan memberlakukan transaksi di jalan tol dengan non tunai atau transaksi elektronik (e-toll) pada akhir tahun ini.
Namun, Desi menjamin pihaknya tidak akan melakukan pemutuhan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan karena perseroan juga berencana menambah tol baru hingga sekitar 700 km beberapa tahun mendatang. "Jadi, itu juga memerlukan karyawan," katanya.
Desi juga mengaku, pihaknya sudah menerima usulan program pensiun dini dari serikat pekerja, namun hal itu masih dikaji.
Pada sisi lain, Desi mengakui bahwa untuk mengubah kebiasaan dari manual ke non tunai tidak mudah dan terbukti hingga saat ini hanya sekitar 24 persen pengguna jalan tol yang bersedia menggunakan transaksi e-toll.
Oleh karenanya, Desi mengatakan, bahwa Jasa Marga bersama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terus melakukan sosialisasi di bawah koordinasi Bank Indonesia, untuk mendorong masyarakat menggunakan transaksi elektronik dalam pembayaran tol.
"Memang utilisasinya yang masih 24 persen. Untuk itu ke depan, kami bersama dengan Himbara di bawah kordinasi Bank Indonesia, akan lebih meningkatkan lagi sosialisasi atau kampanye yang lebih besar sehingga utilisasi e-toll ini meningkat, dan memang target Bank Indonesia 100 persen di tahun ini," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: