Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) berpotensi besar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan tersebut. Untuk itu, pemerintah terus membangun serta memperbaiki sarana dan prasanana PLBN.
"Kawasan di sekitar PLBN dapat dikembangkan menjadi pusat ekonomi baru. Zona pendukungnya juga harus dikembangkan," kata Presiden Jokowi saat meresmikan PLBN Terpadu Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (16/3/2017) kemarin.
Di Provinsi Kalimantan Barat saja kini terdapat tiga PLBN, yakni PLBN Entikong, PLBN Nanga Badau, dan PLBN Aruk Sajingan Besar.
Dalam peresmian itu turut hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan Nasional Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis MH, dan Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo.
Menurut Jokowi, untuk meningkatkan perekonomian, kawasan PLBN juga harus dibangun pasar modern sehingga rakyat dapat menikmati fasilitas umum yang ada di kawasan PLBN tersebut.
"Bukan hanya kantornya, pos lintas batas negaranya, tapi juga pasarnya harus ada dan tadi saya dibisiki Pak Menteri (PU dan Permahan Rakyat) tahun ini dimulai, tahun depan selesai, sehingga ada kegiatan ekonomi yang bisa dipakai oleh masyarakat," ujarnya.
Jokowi mengatakan semua PLBN yang telah bangun membanggakan bangsa Indonesia dan tidak kalah dengan negara tetangga.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan dengan beroperasinya PLBN Badau ini diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan lintas batas negara, keamanan dan kesejahteraan masyarakat, serta menumbuhkan pusat pertumbuhan wilayah baru sebagai embrio kawasan perbatasan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Selain itu, bertujuan mengubah wajah perbatasan NKRI setara bahkan lebih baik dari negara tetangga sehingga layak disebut sebagai beranda depan Indonesia sebagai negara besar yang berdaulat, berdaya saing, dan aman.
PLBN yang diresmikan merupakan pembangunan tahap I yakni zona inti PLBN, di atas lahan seluas 8,8 Ha dengan total luas bangunan 7.619 m2 dan biaya pembangunan sebesar Rp153 miliar.
Bangunan yang berada pada zona inti meliputi Bangunan Utama PLBN, Pos Lintas Kendaraan Pemeriksaan, Bangunan Pemeriksaan Kargo, Bangunan Utilitas, Monumen, Gerbang Kedatangan dan Keberangkatan, serta hardscape dan landscape kawasan yang diharapkan dapat melayani hingga 360 pelintas perhari sampai dengan tahun 2025.
Pembangunan Gedung PLBN Badau ini mengusung budaya lokal Kalimantan dengan mengadaptasi bentuk bangunan khas Rumah Panjang, penggunaan ornamen lokal, serta penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau (green building).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: