Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,72 km, khususnya seksi dua hingga enam sepanjang 42,1 km dipastikan bisa digunakan secara gratis oleh pemudik angkutan Lebaran 2017.
Secara keseluruhan progres ruas tol ini sudah 75 persen, kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Meskipun demikian, sebagian besar ruas tol yakni sepanjang 42,1 km mulai dari Kualanamu - Perbarakan hingga Sei Rampah, seksi dua hingga enam, akan bisa fungsional untuk memperlancar arus mudik Lebaran pada Juli 2017.
Nantinya pemudik yang turun di Bandara Kualanamu menuju Tebing Tinggi, kata Basuki, bisa langsung masuk tol tanpa dikenakan tarif dan keluar di Sei Rampah. Sementara pemudik dari arah Medan masuk di simpang susun Lubuk Pakam.
Demikian juga masyarakat dari Tebing Tinggi yang menuju bandara dan Medan bisa menggunakan tol ini mulai dari Sei Rampah keluar di Kualanamu.
Dengan dibukanya tol tersebut, lanjut Basuki, kendaraan akan terhindar beberapa titik kemacetan di jalan nasional seperti di Lubuk Pakam, Perbaungan dan Pasar Bengkel.
Pada hari biasa, perjalanan dari Medan - Kualanamu dengan jarak sekitar 75 km ditempuh dalam waktu tiga jam dan diharapkan dengan selesainya tol, akan mempercepat waktu tempuh menjadi satu jam saja.
Pembangunan jalan tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi menggunakan alokasi dana APBN dan investasi Badan Usaha Jalan Tol ( BUJT) PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT).
Dukungan APBN sebesar Rp1,4 triliun terdiri dari 90 persen pinjaman Tiongkok dan 10 persen rupiah murni bertujuan untuk meningkatkan kelayakan finansial ruas tol ini.
Dana tersebut digunakan untuk konstruksi seksi satu Simpang Tanjung Morawa - Simpang Perbarakan (7,5 km) dan seksi dua Simpang Perbarakan - Kualanamu (7,05 km) dengan panjang total 14,55 km.
Progres konstruksi fisiknya saat ini sudah 51 persen di seksi satu dan 81 persen di seksi dua 2. Sementara untuk pengadaan lahan pada ruas tol yang dikerjakan pemerintah ini sudah mencapai 99,03 persen dan hanya tersisa dua persil lahan.
Penyelesaian lahan akan menggunakan konsinyasi di pengadilan sehingga ditargetkan Juli 2017 selesai.
Sementara PT. JMKT mengerjakan konstruksi pada seksi 1a di Tanjung Morawa (3,5 km) dan seksi 3-seksi 7 dari Simpang Perbarakan hingga Tebing Tinggi sepanjang 47,17 km dengan biaya Rp4,1 triliun.
Nantinya setelah rampung keseluruhan, PT. JMKT akan mengoperasikan ruas tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi termasuk yang dibangun pemerintah.
Proyek pembangunan Jalan Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi sepanjang 61,72 km terbagi menjadi tujuh seksi. Dari total panjang jalan tersebut, seksi satu sampai seksi enam sepanjang 52,85 km dari Tanjung Morawa hingga Sei Rampah ditargetkan selesai akhir 2017.
Sementara seksi tujuh Sei Rampah - Tebing Tinggi akan selesai April 2018 karena masih terkendala pengadaan lahan yang melewati kawasan permukiman. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: