Setelah absen hampir 13 tahun tidak berkiprah di Timur Tengah, Citigroup mulai melirik pasar Arab Saudi untuk dijadikan perluasan bisnisnya. Perseroan saat ini tengah mengajukan izin untuk kembali masuk di industri pasar modal di negeri kerajaan tersebut.
Seperti dilansir Channel NewsAsia di Jakarta, Rabu (29/3/2017), perizinan tersebut sudah dibuat oleh otoritas Pasar Modal Arab Saudi. Terbukanya peluang investasi itu merupakan imbas dari diberlakukannya reformasi ekonomi yang bakal mengurangi ketergantungan dari sektor minyak sesuai dengan rencana transformasi nasional Arab Saudi.
Saat ini, pemerintah Arab Saudi juga tengah mempersiapkan proses initial public offering (IPO) perusahaan minyak raksasa, Saudi Aramco yang berniat melepas 5% saham. Aksi tersebut diprediksi mampu menaikkan kapitalisasi pasar Arab Saudi hingga US$ 100 miliar. Namun hingga saat ini, Citi menolak untuk mengomentari hal tersebut.
Jika izin dari otoritas pasar modal Arab diperoleh, maka Citi akan menjadi seperti JP Morgan dan juga Deutsche Bank yang sudah lebih dulu berbisnis di industri pasar modal Saudi Arabia.
Sebagai catatan, setelah beroperasi di negeri gurun pasir selama lima dekade, Citigroup ditarik keluar dari Arab Saudi pada tahun 2004. Hal itu dilakukan ketika perseroan menjual sebanyak 20% saham di Samba Financial Group untuk kebutuhan realokasi modal untuk investasi inti.
Kemudian pada 2015 lalu, Citigroup berhasil mendapatkan izin dari regulator setempat untuk melakukan investasi langsung di pasar saham lokal. Hal itu merupakan langkah awal perseroan untuk kembali ke Arab Saudi.
Citi bukanlah satu-satunya bank global yang berencana memperluas bisnis di Arab Saudi. Credit Suisse dikabarkan juga tengah mencari lisensi perbankan di Arab Saudi. Perbankan lainnya, Goldman Sachs juga tengah menjajaki kemungkinan untuk mendapatkan lisensi dari otoritas pasar modal Saudi Arabia untuk melakukan penjualan saham dan perdagangan dinegeri tersebut.
Rencana Arab Saudi untuk membangun industri dan memprivatisasi perusahaan yang dimulai dengan proses IPO Aramco menarik banyak perhatian dari lembaga perbankan global. Disamping itu Saudi juga merupakan pasar terbesar di Teluk dalam hal populasi dan korporat, sehingga masuk akal bagi bank untuk berada di sana.
Menurut situs bank sentral Arab Saudi?, saat ini terdapat 13 cabang bank asing berlisensi di Arab Saudi. Beberapa diantaranya adalah Deutsche Bank, BNP Paribas, JPMorgan Chase dan ICBC.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: