PT Angkasa Pura II menargetkan peningkatan lalu lintas menjadi 100 juta penumpang pada 2017 di 13 bandara yang dikelolanya.
"Tahun 2016, kami lihat profil pertumbuhan lalu lintas penumpang mencapai 95 juta penumpang atau naik 17-18 persen dan untuk tahun ini, kami targetkan 100 juta lalu lintas penumpang," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam pemaparan dengan pemangku kepentingan bidang penerbangan di Tangerang, Selasa (4/4/2017).
Ia mengatakan peningkatan tersebut didukung upaya yang lebih keras dari AP II untuk mendorong pertumbuhan penumpang dan kondisi yang lebih baik dari 2015, yaitu berkurangnya kebakaran hutan yang mengganggu operasional penerbangan di bandara.
Untuk mencapai target tersebut, dia menuturkan akan menaikkan kapasitas bandara baik dari sisi udara maupun dari sisi darat.
Dari sisi darat, lanjut dia, akan menaikkan tingkat pelayanan kepada para penumpang dengan mengembangkan "smart airport" yang disokong dengan penerapan teknologi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Kami akan bongkar dengan teknologi, karena kami tidak lagi bisa menggunakan sistem untuk menangani 30 juta atau 70 juta penumpang, kami dorong dengan 'soft infrastructure', " katanya.
Sementara untuk bandara-bandara lain, lanjut dia, tengah dikejar penambahan kapasitas terminal, seperti di Bandara Minangkabau, Padang dari 3,2 juta menjadi 4,2 juta penumpang per tahun, Bandara Supadio, Pontianak menjadi 5,2 juta penumpang, dan Bandara Silangit dari 155.000 menjadi 500.000 penumpang.
"Lalu lintas penumpang bertambah tapi kalau layanan taksinya parah, maka itu percuma. Layanan taksi, bus, dukungan transportasi di darat dan udara harus sama," katanya.
Sementara itu, dari sisi udara, saat ini tengah dibangun jalur penghubung landasan pacu di bagian timur (east cross taxiway) dan landasan pacu ketiga di Bandar Soetta.
"'East cross taxi way' ini target kami segera selesai dan kami akan bertahap meningkatkan frekuensi dari 72 penerbangan per jam menjadi 80 dulu, kemudian 86 penerbangan per jam," katanya.
Terkait landasan pacu ketiga, dia menjelaskan total lahan yang harus dibebaskan, yakni 213 hektare dan saat ini sudah 52 hektare yang sudah rampung.
"Kami sudah bergerak, ini sangat menantang, karena merupakan proyek strategis nasional, karena tanpa landasan pacu ketiga kita akan 'stuck' (buntu)," katanya.
Selain itu, Awaluddin mengatakan saat ini tengah menyiapkan pengoperasian Terminal 3 untuk penerbangan internasional pada 1 Mei dan pada 15 April mendatang akan dilakukan verifikasi akhir.
"Kami fokuskan di zona 1B dan 2A dan saat jnj tengah menyelesaikan 'peer', ketika 1 Mei nanti maskapai pertama yang beroperasi itu Garuda dengab 26 penerbangan sehari, serta 16 penerbangan dari delapan maskapai anggota Skyteam," katanya.
Dia menyebutkan, saat ini, total proyek yang tengah ditangani oleh AP II, yaitu 13 proyek di antaranya kereta bandara, "automatic people mover system", landasan pacu ketiga, "east cross taxiway". (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: