Malaysia akhirnya memutuskan tidak memperpanjang kontrak kerja sama dengan Formula 1, setelah 19 tahun menjadi tuan rumah Grand Prix. Keputusan tersebut diumumkan oleh Direktur Operasi Komersial F1 Sean Bratches, setelah pemerintah Malaysia mempertanyakan "nilai ekonomi" dari ajang tersebut.
Malaysia bergabung dalam kalender balap Formula 1 pada tahun 1999. Pada Oktober 2017, Sirkuit Sepang akan menggelar pesta perpisahan karena pihak manajemen sirkuit dan otoritas setempat tidak berencana menggelar balapan F1 lagi di sana.
"Sedih untuk mengucapkan selamat tinggal kepada anggota keluarga dari F1. Selama hampir dua dekade, penggemar telah membuktikan semangat mereka mendukung balapan di sini," kata Sean Bratches, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (13/4/2017).
Bratches mengatakan masih ada 21 balapan menarik untuk musim 2018 dengan penambahan di Jerman dan Prancis setelah absen selama 10 tahun. Menurut kalender balap F1 2017, Malaysia akan menggelar balapan di Sirkuit Sepang pada 29 September - 1 Oktober 2017. GP Malaysia tahun ini digelar setelah Singapura dan sebelum Jepang.
Kehadiran penonton F1 di Sirkuit Sepang dan penonton di televisi mulai menurun. CEO Sirkuit Sepang Razlan Razali mengatakan bahwa penjualan tiket Grand Prix Malaysia musim ini hanya mencapai 60 persen dari total tiket yang tersedia. Hal tersebut berbanding terbalik dengan penjualan tiket untuk MotoGP 2016 yang telah habis terjual.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Nazri Abdul Aziz menyebut ajang F1 sudah tidak menarik lagi, terbukti dengan menurunnya jumlah penonton di sirkuit. "Kehadiran penonton F1 menurun dan sekarang daya tariknya kurang. Kami menghabiskan RM 300 juta (US$68 juta) per tahun," kata Nazri Abdul.
"Dari perspektif jangka panjang, ini mungkin keputusan yang benar karena ajang tersebut membutuhkan biaya besar namun tidak lagi menarik. "Tahun lalu, GP Malaysia dimenangkan Daniel Ricciardo (Red Bull), sementara posisi kedua dihuni Max Verstappen dan podium ketiga dimenangkan Nico Rosberg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait: