Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama (GP Ansor) Kota Bandung menolak rencana deklarasi yang akan dilakukan oleh kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Monumen Perjuangan, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2017).
Ketua GP Ansor Kota Bandung Aa Abdul Rozak mengatakan penolakan yang dilakukan Ansor bukan tiba-tiba. Ia mengatakan hal tersebut didasari sejumlah aksi yang berpotensi untuk memecah-belah NKRI yang dilakukan HTI di berbagai daerah sehingga Ansor tergugah untuk membentengi NKRI bersama dengan aparat TNI dan Polri.
"Kami tidak menolak acara pengajian, tapi kami menolak deklarasi khilafah yang itu artinya akan mengganti Pancasila dan mengancam NKRI," kata Rozak.
Menurutnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat dan Pemprov Jawa Barat memang tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan acara ini sehingga secara hukum acara ini ilegal.
Rozak mengakui jika yang dilakukan oleh Ansor tidak populer karena bersifat pencegahan. Namun, inilah pilihan Ansor untuk berkontribusi menjaga negara sebagai perwujudan Hubbul Wathan Minal Iman?yang artinya menjaga negara adalah sebagian dari iman.
"Negara-negara Timur Tengah bergejolak karena munculnya paham-paham radikal. HTI di luar ditolak, kenapa di Indonesia dibiarkan? NKRI sudah final. Pancasila adalah kalimat pemersatu Indonesia dengan keberagamannya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo