Wakil Gubernur Sulawesi Selatan?Agus Arifin Nu'mang mendorong PT Angkasa Pura I untuk mempercepat pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Perluasan bandara, termasuk terminal dan apron dianggap cukup mendesak mengingat trafik penumpang dari dan menuju Sulsel semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pengembangan bandara juga dinilai penting lantaran menjadi etalase sebuah daerah.
Menurut Agus, bandara merupakan halaman depan atau cerminan suatu daerah dan masyarakatnya. Artinya, tatkala seseorang berkunjung ke sebuah daerah melalui transportasi udara, maka yang pertama terlihat atau dirasakan adalah bandara. Pertimbangan lain, Sulsel bukan sekadar tempat transit, tapi sudah menjadi daerah tujuan, baik untuk berwisata maupun berinvestasi. Tak heran, bila trafik di Bandara Hasanuddin terus melonjak.
"Dengan kondisi demikian, pengembangan bandara perlu dilakukan untuk menyelaraskan tuntutan perkembangan zaman. Tentunya mesti memperhatikan peningkatan fasilitas, pelayanan, keamanan dan kebersihannya," kata Agus dalam Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Collaborative Destination Devolepment (CDD) dengan mengangkat tema Visit Makassar, Maros dan Gowa (Mamago) di Hotel Four Point by Sheraton, Kota Makassar, Sulsel, Kamis?(20/4/2017).
Agus mengimbuhkan pengembangan Bandara Hasanuddin diharapkannya juga bisa dibahas secara komprehensif dengan pemerintah daerah. Dengan begitu, pengembangan bandara berskala internasional itu bisa sejalan sering dengan program pemerintah daerah. Pihaknya berkomitmen untuk mengkoneksikan bandara dengan sarana transportasi lainnya, semisal kereta api yang sementara dibangun.
"Tolong untuk perencanaan jangan diubah-ubah. Kalau pun ada perubahan, ya tolong disampaikan," ucap mantan Ketua DPRD Sulsel tersebut.
General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Cecep Marga Sonjaya mengakui tiap tahun terjadi pertumbuhan penumpang sekitar 7,5 persen. Dari data AP 1, jumlah penumpang di Bandara Hasanuddin naik dari 9,3 juta orang pada 2015 menjadi 10,7 juta pada 2016. Tren peningkatan terus terjadi dan diproyeksikan menembus 12-15 persen pasca adanya program CDD melalui Visit Mamago.
Cecep melanjutkan seiring dengan lonjakan penumpang, pihaknya memang sudah merencanakan pengembangan Bandara Hasanuddin. Untuk terminal, pihaknya menyiapkan lahan seluas 40.800 meter persegi untuk penambahan kapasitas. Adapun, untuk apron dan run-way alias landasan pacu pun sedang diupayakan. Untuk apron diproyeksikan akan ada tambahan tempat untuk 12 pesawat.
"Kami sementara mengupayakan pengembangan bandara dan semua itu dalam upaya meningkatkan pelayanan demi keamanan dan kenyaman penumpang maupun pengunjung di bandara," pungkas Cecep.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: