Perusahaan pembuat pesawat asal Amerika Serikat, Boeing Co, mengumumkan rencana pengurangan ratusan insinyur di negara bagian Washington serta beberapa lokasi lainnya. Langkah tersebut diambil lantaran perusahaan harus menghadapi peningkatan persaingan yang berimbas pada perlambatan penjualan pesawat.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut akan berdampak pada 305 insinyur dan teknisi ?yang akan meninggalkan perusahaan yang berbasis di Chicago itu secara sukarela.
"Pengurangan tenaga kerja, termasuk manajer dan eksekutif, akan dilakukan melalui kombinasi pengurangan, meninggalkan posisi terbuka yang terisi. Program PHK sukarela dan dalam beberapa kasus, PHK paksa," kata perusaaan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman Bloomberg di Jakarta, Jumat?(21/4/2017).
Sebelumnya Boeing telah melakukan restrukuturisasi dengan pengurangan hingga 1.332 karyawan sejak awal 2016, seperti disampaikan oleh Society of Professional Engineering Employees in Aerospace (SPEEA), serikat pekerja yang mewakili para insinyur industri pesawat.
SPEEA menyatakan bahwa surat pemberitahuan 60 hari sebelum PHK akan keluar pada akhir pekan. Serikat pekerja telah meminta data mengenai lokasi pabrik dan keahlian dari karyawan yang akan di PHK, namun belum mendapatkan pemberitahuan.
Hingga 30 Maret 2017, Boeing memiliki total 146.962 pekerja, termasuk 74.196 di divisi pesawat komersial. Sementara pada tahun sebelumnya total pekerja mencapai 159.054, termasuk 82.127 di pesawat komersial. Meskipun terjadi gejolak tenaga kerja, Boeing berhasil melakukan perdana dari seri 737 terbaru pada 13 April ?2017 lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: