Sejak adanya layanan transportasi berbasis aplikasi digital Go-Jek, mitra maupun pengguna menjadi terbantu. Bahkan, saat ini para mitra pioner aplikasi on demand di Indonesia tersebut sudah tersebar di 25 kota dan rencananya akan menambah ke kota-kota lainnya.
"Tentunya kita menambah armada baru dan berkembang sekarang sudah ada di 25 kota dan kita ingin menambah ke kota-kota lainnya," ujar Co-Founder sekaligus HR Director Go-Jek Monica Oudang kepada wartawan, Jakarta, Selasa (9/5/2017).
Menurut Monica, saat ini Go-Jek telah menyerap 250 ribu tenaga kerja yang telah hadir di 25 kota. Pengemudi yang telah bergabung tersebut rata-rata mendapatkan penghasilan di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) jika bekerja penuh atau full time.
?"Kesejahteraannya kita ingin meningkatkan pendapatan mereka kedua tentunya tidak hanya pendapatan, yang ingin ditingkatkan juga adalah kesejahteraan mereka dengan membawa supaya mereka dapat menikmati akses pada institusi financial pada yang sebelumnya tidak didapatkan," ucap dia.
Monica menambahkan pada program Swadaya yang telah diberikan Go-Jek, para mitra bisa mendapatkan akses pada institusi financial misalnya asuransi yang sebelumnya mereka belum mengenal atau tidak mendapat fasilitas tersebut.
"Di Go-Jek ini kita ada suatu program yang namanya swadaya dimana swadaya ini mitra kita bisa mendapatkan akses pada institusi financial yaitu contohnya asuransi, kesehatan sebelumnya mereka belum bisa mendapatkan tabungan pendidikan maupun tabungan haji," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: