Emmanuel Macron resmi dilantik sebagai presiden Prancis, Minggu, menjadi presiden Prancis termuda dalam sejarah. Politisi tengah pro-Eropa itu meraih sekitar 65 persen suara, mengalahkan Marine Le Pen, nasionalis kanan ekstrem yang mengancam mengeluarkan Prancis dari Uni Eropa.
Seusai acara serah terima jabatan (Passation de Pouvoir) dengan presiden sebelumnya Francois Hollande, Macron menuju Lapangan Etoile (Place de l?Etoile), di kawasan Avenue des Champs-Elys?es, untuk melakukan upacara kenangan prajurit-prajurit yang gugur saat membela Prancis.
"Ini pertama kali saya datang ke acara seremonial Presiden baru di Prancis setelah sepuluh tahun tinggal di sini," kata Alex TA di kawasan Avenue des Champs-Elys?es, Minggu.
Alex merupakan pria berusia 30 tahun asal Vietnam yang juga memiliki kewarganegaraan Prancis. Ia mengaku memilih Macron karena program-program presiden berusia 39 tahun itu lebih "seimbang" dibanding lawannya Le Pene.
"Program-programnya sangat seimbang. Banyak generasi muda memilihnya karena itu," ujar ahli IT itu.
Ia pun berharap banyak pada Macron. "Saya berharap dia bisa mengatasi persoalan kesenjangan di negara ini. Masalah di sini begitu banyak orang kaya tetapi juga banyak orang miskin. Saya melihat program Macron bisa membuat distribusi mengatasi soal kesenjangan," ujarnya.
"Saya juga berharap dia membuat relasi dengan negara lain. Dan di sini banyak orang-orang hebat lebih memilih kerja di luar, terutama Asia seperti India atau Sri lanka, karena mereka dibayar jauh lebih besar. Sedangkan di sini mereka merasa diabaikan," tuturnya.
Alex merupakan salah satu warga yang menyambut Macron di kawasan Avenue des Champs-Elys?es. Sementara itu, Antonin mengajak istrinya Celine dan dua putra putrinya untuk menyambut Macron. Keluarga tersebut membawa serta bendera Prancis.
"Kami di sini untuk merayakan kemenangan ini dan menyampaikan pada Macron semoga dia beruntung," kata Antonin.
"Macron itu muda, orang baru dengan latar belakang berbeda. Dia juga berpengalaman di bidang ekonomi," ujar Antonin.
Ia pun optimistis Macron bisa membawa perubahan yang lebih baik.
"Di negara ini banyak masalah, saya optimistis dia bisa mengatasinya, dengan energinya," ujarnya. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: