PT Pupuk Indonesia mengungkapkan pada 18 Mei 2017 stok pupuk secara nasional di lini I hingga lini III tercatat 1,42 juta ton atau cukup bagi kebutuhan enam minggu.
Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana di Jakarta, Minggu (22/5/2017) mengatakan, ketersediaan sarana produksi pertanian tersebut cukup untuk memenuhi permintaan selama 4-6 minggu ke depan sedangkan ketentuan resmi hanya aman bagi kebutuhan dua minggu.
"Ketersediaan ini sebanyak tiga kali lipat dari ketentuan yang ditetapkan pemerintah yakni harus mencukupi untuk dua minggu ke depan," katanya.
Sebelumnya PT Pupuk Indonesia mengajak kalangan media untuk melakukan kunjungan di pabrik pupuk PT Kujang di Karawang Jawa Barat serta meninjau gudang pupuk di lini III untuk mengetahui ketersediaan sarana produksi tersebut.
Stok pupuk tersebut, lanjutnya, terdiri dari urea sebanyak 960.729 ton, SP-36 sebanyak 63.898 ton, ZA sebesar 90.222 ton dan pupuk organik 44.969 ton.
Sementara itu stok di lini III atau tingkat kabupaten untuk urea sebanyak 366.559 ton atau 258 persen dari stok minimum, NPK sebesar 146.919 ton (181 persen), SP-36 sebesar 39.311 ton (121 persen) dan organik sebesar 44.156 ton (142 persen).
Menurut Wijaya, Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk melebihi ketentuan Kementerian Pertanian agar pendistribusiannya ke kios-kios resmi penjual pupuk bersubsidi dapat dilaksanakan dengan segera bila sewaktu-waktu terjadi lonjakan permintaan oleh petani.
Saat ini, BUMN pupuk tersebut memiliki 1.552 distributor dan 40.304 kios resmi di seluruh Indonesia yang mana kios tersebut diharuskan untuk menyediakan pupuk bersubsidi seperti urea, NPK, ZA dan Organik.
"Ciri kios resmi Pupuk Indonesia memiliki papan nama kios resmi," katanya.
Wijaya menyatakan, distribusi pupuk bersubsidi pemerintah menerapkan sistem Distribusi Pupuk Bersubsidi secara tertutup atau dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Hingga April 2017, tambahnya, pihaknya telah menyalurkan pupuk untuk sektor tanaman pangan secara nasional sebesar 2,9 juta ton terdiri dari Urea 1,3 juta ton, NPK 832.532 ton, SP-36 sebesar 325.052 ton, ZA 320.495 ton dan Organik sebanyak 194.035 ton.
"Untuk menjaga ketahanan pangan, PT Pupuk Indonesia dan 10 anak perusahaannya menyalurkan pupuk hingga ke seluruh pelosok tanah air," katanya.
Selain itu BUMN tersebut juga menambah gudang penyangga dan menyediakan sarana transportasi untuk ke kios yang sulit dijangkau serta menginventarisir kebutuhan pupuk yang akan dilayani di wilayah terpencil. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil