Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tahun Ini Lion Bakal Operasikan Empat Boeing Max

        Tahun Ini Lion Bakal Operasikan Empat Boeing Max Kredit Foto: Muhamad Ihsan
        Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

        Maskapai Lion Air akan mengoperasikan empat pesawat berbadan sedang seri terbaru dari Boeing, yaitu Boeing 737 Max 8 tahun ini.

        Pendiri Lion Group ?dalam penyambutan kedatangan Boeing 737 Max 8 di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA), Kuala Lumpur, Senin (22/5/2017), mengatakan tahun ini akan mendatangkan empat unit untuk Lion Air dan empat unit untuk Malindo Air yang bermarkas di Malaysia.

        "Tahun ini 'kan empat di Malaysia dan empat di Indonesia datang untuk Lion," katanya.

        Dia menambahkan tahun depan juga akan didatangkan lagi Boeing Max 9 sebanyak 17 unit pesawat yang akan dioperasikan oleh Lion Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Luon Air.

        "Tahun depan Lion Air yang menjadi maskapai pertama yang pakai Boeing 737 9 Max, jadi delapan kita kasih ke Malindo, delapan kita kasih ke Lion," katanya.

        Rusdi mengatakan kedatangan pesawat baru tersebut untuk mendukung operasi Lion Group di mana salah satunya, yaitu Batik Air mulai menerbangi Bali-Perth Juni tahun ini, selain itu juga rute Kuala Lumpur-Bali.

        "Max untuk di Indonesia itu untuk Internasional dulu. Di Juli kita terbang Bali-Shanghai sama Manado-Sianghai itu pakai Max 8,"katanya.

        Dia menuturkan kedatangan perdana Boeing 737 8 Max di Kuala Lumpur karena pihaknya sebagai pembeli pertama pesawat berbadan sedang seri terbaru dari Boeing tersebut.

        Selain itu, lanjut dia, dengan menggunakan pesawat tersebut pihaknya bisa menghemat biaya operasi untuk bahan bakar sebesar 14 persen dari seri pesawat berbadan sedang Boeing NG 737, 20 persen dari Boeing 737NG (1998 EIS) dan sembilan perseb dari A320neo.

        Pasalnya, bahan bakar merupakan komponen terbesar dari biaya operasional penerbangan yang kontribusinya mencapai 40 persen.

        Artinya, Rusdi menjelaskan, dari sekitar 30.000 liter avtur yang terpakai untuk satu pesawat dalam sebulan, pihaknya bisa menghemat sekitar 300 liter avtur.

        Hal itu, menurut dia, meningkatkan daya saing karena bisa berpengaruh ke harga tiket.

        "Kalau satu jam dia kurang 300 liter, ya nanti bisa disesuaikan saja sama harga minyak dunia, kalau misalnya satu liter satu dollar, sebulan kurang bisa 30.000 dollar, karena penghematan bahan bakar sebulan pakai pesawat ini bisa 30.000 liter," katanya.

        Hal itu, dia mengatakan untuk mencapai target penumpang Lion Group sebanyak 60 juta penumpang setahun hingga akhir 2017 atau meningkat dari 50 juta penumpang pada 2016. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: