Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal meminta jajaran Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) untuk meningkatkan kewaspadaan seiring dengan aksi teror bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta. Partisipasi masyarakat, lanjut dia, sangat penting untuk mencegah terjadinya aksi teror serupa. Toh, masyarakat yang paling tahu kondisi di lingkungannya masing-masing.
"Pasca-teror bom di Kampung Melayu, sudah diinstruksikan kepada jajaran RT/RW untuk meningkatkan kewaspadaan. Langkah antisipatif sangat diperlukan agar kejadian di Jakarta tidak terjadi di sini (Makassar)," kata Deng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal, di Makassar.
Menurut Deng Ical, sistem keamanan harus dibangun dari RT/RW. Caranya dengan meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan masing-masing. "Sistem pelaporan harus kembali digiatkan. Lakukan identifikasi. Kalau ada tetangga yang mencurigakan dan kegiatannya tertutup, ya laporkan," ucap dia.
Sejalan dengan upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban, Deng Ical menyebut pihaknya menyiapkan layanan siaga Makassar Call Center 112. Layanan publik tersebut ditujukan untuk menerima keluhan masyarakat, termasuk bila ada ancaman gangguan ketertiban dan keamanan.
Deng Ical mengimbuhkan setiap laporan terkait gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat langsung diteruskan ke kepolisian. Bahkan, pihaknya sudah meminta agar ada polisi yang siaga pada layanan Makassar Call Center. "Kami terus berusaha meningkatkan pelayanan, termasuk bersama aparat menjaga rasa aman dan nyaman masyarakat."
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk mencegah aksi teror. Kepolisian menggandeng pemerintah daerah dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban. "Kami akan melakukan patroli bersama dengan melibatkan Satpol PP," ujarnya.
Dicky melanjutkan kepolisian juga senantiasa mengimbau masyarakat untuk tidak terhasut dengan ajakan terorisme yang kerap mengatasnamakan agama. Pasalnya, tidak ada satu pun agama yang mengajarkan kekerasan. Terorisme, kata dia, hanya menganggu stabilitas negara yang tentunya akan merugikan masyarakat.
Diketahui, teror bom bunuh diri di Kampung Melayu mengakibatkan 15 orang terluka. Insiden yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam lalu, mengakibatkan lima orang tewas. Tiga di antaranya anggota Polri dan dua lainnya diduga pelaku bom bunuh diri. Untuk tiga polisi yang tewas adalah Ridho Setiawan, Taufan Tsunami dan Imam Gilang Adinata.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: