Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tuntas Sesuai Target, 2 Proyek Garapan PT PP Diresmikan Langsung oleh Presiden Jokowi

Tuntas Sesuai Target, 2 Proyek Garapan PT PP Diresmikan Langsung oleh Presiden Jokowi Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Makassar -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALDT) dan Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Makassar New Port Tahap 1B & 1C yang berlokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kedua proyek ini merupakan garapan PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan BUMN konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia. 

Secara rinci, Proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALDT) IPAL Losari atau Proyek Wastewater Treatment Plant in Makassar (Makassar WWTP B1) merupakan proyek dibawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat dengan jenis pendanaan berasal dari Asian Development Bank (ADP).

Baca Juga: Banjir Proyek, PT PP Catatkan Perolehan Kontrak Baru Senilai Rp3,5 Triliun pada Januari 2024

Proyek ini memiliki nilai kontrak proyek sebesar Rp 282 Miliar + USD 3,048,720 dengan masa pelaksanaan selama 1110 Hari. SPALDT ini memiliki luas lahan 2,37 Hektar dan memiliki kapastas 16.000 m3/hari yang diharapkan dapat melayani sampai dengan 41.000 Kepala Keluarga di Kota Makassar.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya SPALDT untuk meningkatkan kualitas air tanah dan kesehatan bagi masyarakat sekitar. “Kota Makassar makin bersih, kualitas lingkungan, kualitas air tanah, kualitas air baku makin baik dan masyarakat makin sehat dan produktif,” katanya. 

Sementara itu, Proyek Makassar New Port Tahap 1B & 1C merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan pendanaan berasal dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan memiliki nilai kontrak senilai Rp 2,957 Triliun dengan masa pelaksanaan proyek dari Maret 2019 – September 2023. Total Paket Dermaga yang dikerjakan yaitu 1.280 m2 x 35,5 m2 dengan luas kontainer yard seluas 38 hektar yang akan memuat kapasitas 2,5 Juta Teus per Tahun.

Baca Juga: Soal Hak Angket, Yusril Ungkit Soal Niat Pemakzulan Jokowi

Kepala Negara Joko Widodo, mengatakan bahwa pelabuhan ini dapat meningkatkan nilai efisiensi bagi biaya logistik di tanah air. “Ini akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia bagian timur yang kita harapkan bisa mengefisiensikan biaya-biaya logistik yang ada di tanah air kita,” ujarnya.

Menteri BUMN Erick Thohir yang juga hadir dalam acara peresmian itu mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi 3 Tahun yang lalu, bahwa kekuatan pelabuhan BUMN harus disatukan untuk menjadi pemain global, meningkatkan efisiensi, dan mendorong penurunan biaya logistik nasional. 

“Dengan pelayanan 24/7 atau 24 jam selama 7 hari, kehadiran Makassar New Port yang nantinya akan terintegrasi dengan sebuah kawasan industri berskala besar dan juga rel kereta api dan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di Sulawesi diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomis Indonesia secara luas,” jelas Erick. 

Baca Juga: Lewat Makassar New Port, Erick Thohir Optimistis Dongkrak Jalan Logistik Indonesia Timur

Lebih lanjut, Direktur Utama PT PP Novel Arsyad berterima kasih atas peresmian yang telah dihadiri oleh Presiden RI atas kedua proyek tersebut. “Alhamdulillah kedua proyek tersebut dapat selesai sesuai target, kualitas, dan zero accident. Penyelesaian proyek ini juga diharapkan dapat berkontribusi besar bagi masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan,” ucapnya.

Novel menambabkan bahwa PT PP saat ini juga sedang menggarap proyek RSUPT Makassar dan sebelumnya baru saja menyelesaikan pekerjaan jalur kereta api Makassar Parepare segmen Tonnasa dan Garongkong serta berinvestasi melalui perusahaan Celebes Railway Indonesia. Hal ini merefleksikan komitmen dan kontribusi PT PP dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan khususnya di daerah Sulawesi Selatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: