PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Nusa Tenggara Timur menantang pelaku-pelaku usaha untuk berinvestasi di Pulau Timor karena saat ini daya listrik yang dimiliki surplus mencapai 90 mega watt.
"Saat ini listrik kami dengan adanya kapal pembangkit listrik justru mengalami surplus sampai 90 mega watt. Oleh karena itu kami mengajak investor untuk berdatangan ke kota ini dalam rangka berinvestasi dan membuka usahanya di daerah ini," kata Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN NTT Sukistiyoadi Nikolaus di Kupang, Selasa.
Hal ini disampaikannya disela-sela worskshop serta pengenalan kapal tersebut kepada belasan wartawan dari berbagai media massa di atas kapal pembangkit listrik asal Turki Karadeniz Powership Gokhan Bey di Pelabuhan Bolok Kupang.
Ia mengatakan Surplus sebesar itu berasal dari kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Gokhan Bey asal Turki milik PT. Kapowership Indonesia yang sudah di kontrak selama lima tahun untuk ditempatkan di Kupang.
"Dengan adanya surplus listrik saat ini, kami tantang investor yang mau menanamkan modalnya di sini," ujarnya.
Saat ini pembangunan pembangkit listrik di Pulau Timor sudah cukup. Oleh karena itu menurutnya saat ini tinggal bagaimana agar surplusnya listrik itu dimanfaatkan oleh investor-investor.
Menurutnya PLN akan merugi jika surplusnya listrik itu tidak digunakan dan terbuang percuma, sebab mau dipakai atau tidak digunakan daya listrik yang surplus itu pemerintah tetap harus membayarnya.
Lebih lanjut Nikolaus mengatakan bahwa saat ini bagian niaga dari PLN wilayah NTT sudah berkunjung ke setiap Bupati di Pulau Timor untuk menyosialisasikan surplusnya listrik tersebut dan meminta bantuan Pemda untuk mengajak lebih banyak investor untuk berinvestasi.
Lebih lanjut ia mengatakan dengan adanya surplus listrik tersebut maka pasokan listrik untuk pulau Timor selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri dalam kondisi yang aman.
"Tidak perlu takut lagi dengan masalah listrik untuk Ramadhan dengan adanya kapal listrik dan daya dari kami PLN maka pasokan listrik akan aman-aman saja," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil