Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menegaskan dunia tidak mungkin tanpa sawit. Tentunya, pernyataan tersebut berdasarkan alasan yang rasional.
Sekjen Gapki Togar Sitanggang saat membacakan pidato Ketua Umum Gapki Joko Supriyono menyebutkan bahwa berdasarkan data Oil World tahun 2016, konsumsi minyak nabati dunia mencapai 177 juta juta ton dengan rerata tambahan kebutuhan konsumsi per tahun mencapai lima juta ton.
"Kebutuhan konsumsi tersebut antara lain dipenuhi oleh minyak sawit sebesar 64 juta ton; soyabean 53,15 juta ton; rapeseed 27,65 juta ton; minyak bunga matahari 15,55 juta ton; dan sisanya oleh minyak nabati lain seperti kacang, kelapa, dan zaitun," kata Togar saat acara Buka Bersama Gapki?di Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Ia mencontohkan Amerika Serikat dan Uni Eropa sendiri, saat ini ada lebih dari seratus jenis produk makanan dan produk-produk consumer goods nonpangan seperti kosmetik, pasta gigi, deterjen, dan banyak lagi yang berbahan baku minyak sawit.
Saat ini hingga mungkin 20 tahun lagi, industri consumer goods yang berbasis di AS?dan negara-negara Eropa Barat masih akan sangat menggantungkan keberlangsungan usaha pada?bahan baku minyak sawit.
Selain negara-negara tersebut, negara lain yang juga membutuhkan pasokan minyak sawit yang besar. Dari aspek suplai atau pasokan, negara-negara konsumen minyak sawit terbesar seperti India, China, Pakistan. Mereka jelas tidak mungkin bisa menggantikan minyak sawit dengan minyak nabati lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Arif Hatta
Editor: Cahyo Prayogo