Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menembus putaran final kejuaraan Indonesia Terbuka 2017 setelah menaklukkan ganda Malaysia pada laga semifinal di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu malam. Keduanya menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final.?
"Kami berhasil menerapkan strategi permainan kami dan berusaha menekan lawan. Kami tahu Chan banyak mengambil alih permainan mereka karena berganti pasangan," kata Butet selepas pertandingan.
Owi/Butet, sapaan Tontowi/Liliyana, menang atas pasangan Negeri Jiran Chan Peng Soon/Yen Wei Peck dalam dua gim langsung 21-13, 21-14 selama 39 menit permainan.
Ganda Merah Putih peringkat sembilan dunia itu terus menyerang pasangan Chan/Yen dengan smes-smes tajam Owi ke sisi kanan-kiri lapangan, baik pada gim pertama maupun gim kedua.
Sementara itu, Yen yang baru menjadi pasangan Chan tampil seakan kurang kompak untuk mengembalikan bola-bola dari Owi/Butet. Poin yang mereka peroleh pun diperoleh dari kesalahan-kesalahan Owi dan bukan serangan balik ke sisi lapangan ganda Indonesia itu.
"Saya puas dengan pola permainan saya karena dapat terus menjaga fokus. Saya juga mampu mengurangi kesalahan sendiri yang biasanya banyak terjadi," kata Owi.
Pada pertandingan putaran final turnamen tingkat super series premier itu, Owi/Butet akan melawan pasangan unggulan pertama asal Cina Zheng Siwei/Chen Qingchen.
Pertemuan itu akan menjadi pertemuan kedua Owi/Butet dengan Zheng/Chen. Mereka terakhir bertemu pada turnamen Cina Terbuka 2014 dengan kemenangan pasangan Negeri Panda itu.
"Kami tetap bersyukur karena sampai pada putaran final. Kami sadar lawan besok tidak mudah karena mereka peringkat pertama dunia yang punya semangat tinggi, kekuatan pukulan, dan kecepatan pergerakan," kata Butet.
Ganda campuran Chan/Yen mengaku bermain dengan tertekan saat menghadapi Owi/Butet dalam turnamen di kandang Indonesia.
"Bola-bola mereka susah untuk dikembalikan. Saya merasakan tekanan karena mereka pasangan yang kuat. Akan tetapi, kami sudah puas dengan pencapaian ini karena target kami hanya sampai semifinal," kata Chan.
Yen mengaku tekanan terhadap permainannya juga berasal dari keriuhan tribun penonton yang terus mendukung Owi/Butet.
"Saya bangga dapat belajar dari pemain-pemain kelas Olimpiade karena saya belum sampai tahap ini," kata Yen. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: