Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Bagian Humas Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Asis Sila, menyatakan kemacetan yang kian parah di daerahnya terjadi karena tidak sebandingnya pertumbuhan kendaraan bermotor dengan pertumbuhan volume jalan. Dibutuhkan sinergitas seluruh pihak untuk menangani permasalahan klasik yang kerap melanda kota-kota besar tersebut.?
Pertumbuhan kendaraan bermotor di Makassar, menurut Asis, rata-rata berkisar 10 persen setiap tahunnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kendaraan bermotor roda dua yang mencapai 13-14 persen. Pada 2017, jumlah sepeda motor di Makassar diklaimnya menembus 1,5 juta unit. Ironisnya, sambung Asis, pertumbuhan volume jalan di Kota Daeng tidak sampai 1 persen.?
"Salah satu penyebab kemacetan di Makassar ya karena pertumbuhan kendaraan bermotor yang semakin pesat. Perbandingannya terlampau jauh. Kalau tidak seimbang antara pertumbuhan kendaraan bermotor dan pertumbuhan volume jalan ya akhirnya terjadi banyak titik-titik macet," kata Asis, saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Sabtu, (22/7/2017).
Menurut Asis, untuk mengatasi kemacetan di Makassar diperlukan sinergitas antara seluruh pihak, mulai dari Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Kepolisian, Jasa Marga dan produsen kendaraan. Dishub sendiri diakuinya tidak bisa melakukan intervensi untuk membatasi masyarakat membeli kendaraan bermotor. "Tugas kami sebatas melakukan pengaturan lalu lintas." tuturnya.
Berbagai inovasi sekaligus solusi kemacetan jangka pendek telah dihasilkan Dishub bersama Kepolisian. Mulai dari pengerahan personel di titik macet hingga rekayasa lalu-lintas. Dishub Makassar juga mencetuskan program perubahan yang salah satunya berupa penerapan zona merah dan jalur cepat-jalur lambat bagi sepeda motor di traffic light.?
Asis menjelaskan pihaknya menaruh atensi pada pengaturan sepeda motor lantaran jumlahnya yang sangat banyak dan kerap menjadi biang kemacetan maupun kecelakaan. Inovasi lain, pihaknya menempatkan kamera pengawas dilengkapi audio di 9 titik traffic light. Keberadaan peralatan tersebut guna memantau sekaligus mengimbau pengguna jalan agar senantiasa tertib berlalu-lintas.
Perwira Administrasi Samsat Makassar, Inspektur Satu Ade Firmansyah, membenarkan pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan volume jalan menjadi biang kemacetan di kota berjuluk Angin Mamiri. Berdasarkan datanya, jumlah kendaraan bermotor di Makassar bahkan meningkat di atas 100 persen.
"Hingga Juni 2017, jumlah kendaraan bermotor di Makassar tembus 1,46 juta unit. Padahal, 10 tahun lalu jumlah kendaraan bermotor hanya berkisar 613 ribu unit. Pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak dibarengi pertumbuhan volume jalan menjadi salah satu penyebab kemacetan," pungkas Ade.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil