Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dirjen Kebudayaan Minta Arkeolog Melek Teknologi

        Dirjen Kebudayaan Minta Arkeolog Melek Teknologi Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid menyatakan arkeolog memilikin peran penting dalam pembangunan dan menciptakan identitas bangsa. Hal itu disampaikan Hilmar saat memberikan sambutan Konggres Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) di Bogor.

        "Saya kira Presiden sudah berulang kali menekankan pentingnya seni dan budaya kita ini dalam perekonomian. Peran arkeolog semakin relevan saat ini dibanding sebelumnya, sejalan dengan semangat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan," kata Hilmar di Bogor, Senin (24/7/2017).

        Pria yang akrab disapa Fay itu menambahkan?peran arkeologi sangat relevan, karena menegaskan kebudayaan sebagai sebuah sektor. Temuan-temuan yang ditemukan para arkeologi menjadi sangat berharga.

        "Dan yang mengetahui kekayaan yang kita miliki adalah orang-orang yang bergerak di arkeologi, mereka yang menemukan candi-candi dan sisa-sisa peninggalan bersejarah lainnya," kata Hilmar.

        "Kalau dianalogikan dalam toko itu ada inventarisasi, apa saja yang kita punya. Kita ini negara kaya budaya yang luar biasa, sayangnya masyarakat tidak sadar negaranya kaya, dan mencari sumber kemakmuran dari yang lain seperti tambang dan sebagainya. Padahal, kita tinggal sekarang berfikir bagaimana mengolahnya," kata Dia.?Hilmar berharap melalui Kongres IAAI, gagasan untuk menjadi kebudayaan sebagai sektor dapat dibahas dan menghasilkan rekomenasi atau rumusan bagi pemerintah. Selain itu, IAAI juga dapat menangkap perkembangan teknologi saat ini dikalangan generasi muda, terutama dalam regenerasi bidang ilmu arkeologi.

        Menurutnya, kebanyakan sekarang arkeologi Indonesia berusia lanjut, sehingga regenerasi perlu diperhatikan. Jika dilihat dari perguruan tinggi, minat anak muda mempelajari sejarah, antropologi dan arkeologi masih tinggi.?Tetapi, lanjutnya, saat ini di kalangan anak muda, ada kencenderungan baru, yakni sangat memanfaatkan teknologi digital, sangat kuat bermain di 'platform' media sosial.

        "Sangat diperlukan kongres IAAI ini bahwa gairah anak-anak untuk belajar sejarah dengan caranya sendiri. Artinya, terus menjadi ilmu itu besar sekali. Tapi bagaimana merespon itu, gairah semacam ini. Saya mendukung pertemuan ini memikirkan hal itu, bagaimana menjangkaunya," kata Hilmar. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: