Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), Christian Kartawijaya menyatakan hingga saat ini industri semen di tanah air masih mengalami kelebihan pasokan (over supply). Hal tersebut membuat harga semen mengalami penurunan.
"Memang ada tekanan di dalam masalah di harga. Harga memang turun karena ada persaingan yang semakin ketat karena ada over supply sekitar 4 juta ton," katanya, di Jakarta, Senin (7/8/2017).?
Menurutnya, dengan kondisi tersebut, perseroan telah menurunkan harga semen hingga sekitar 10-12 persen. Perseroan pun memutuskan untuk mengurangi produksi semennya sekitar 25-30 persen. Adapun kapasitas penggilingan semen Indocement saat ini sebesar 4,9 juta ton per tahun.
Kendati demikian, Ia percaya volume penjualan semen tahun ini akan meningkat 5 persen sejalan dari proyeksi secara industri. Rasa optimistis tersebut didorong dari geliatnya pembangunan infrastruktur yang memancing pertumbuhan pembangunan perumahan.
"Kalau infrastruktur sudah dibuka, biasanya mulai dibangun properti. Selain itu batu bara, plantation juga sudah mulai naik. Biasanya semen akan mengikuti," tutupnya.
Secara industri permintaan semen domestik nasional menurun 1,3 persen pada semester I 2017. Sehingga tidak heran, penjualan semen dari perusahaan pemilik merek Semen Tiga Roda ini juga turun 1,4 persen atau 109 ribu ton menjadi Rp7,8 juta ton semester I 2017.
"Memang agak sulit jika membandingkan dengan tahun lalu, apa lagi tahun ini lebarannya lebih dulu," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: