Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Divisi Perum Bulog Sulselbar, Dindin Syamsuddin, menjamin stok sejumlah komoditas strategis di daerahnya aman menjelang Hari Raya Idul Adha pada 1 September mendatang. Berlimpahnya stok pangan membuat pihaknya tidak perlu menambah pasokan maupun menggelar operasi pasar. Kendati demikian, Bulog senantiasa memantau harga pangan di pasaran dan menyiapkan langkah antisipasi bila terjadi gejolak pasar.
"Stok pangan kita aman. Misalnya beras, stoknya mencapai 148 ribu ton yang berarti aman hingga hampir 2 tahun mendatang. Begitu pula dengan komoditas strategis lainnya, seperti daging kerbau, gula pasir, cabai dan bawang. Intinya stok pangan di Sulselbar mencukupi untuk Idul Adha bahkan setelahnya. Makanya belum ada rencana penambahan stok ataupun pelaksanaan operasi pasar," kata Dindin, di Makassar, Selasa, (8/8/2017).
Dindin melanjutkan stok daging kerbau di Sulselbar mencapai 20 ribu ton. Adapun ketersediaan cabai dan bawang berkisar 1-2 juta ton. Jumlah tersebut disebutnya mencukupi kebutuhan masyarakat Sulsel. Bahkan, untuk cabai dan bawang, Bulog Sulselbar ikut menyuplai kebutuhan beberapa provinsi di Indonesia Timur. Pihaknya sengaja tidak menyimpan banyak pasokan cabai dan bawang lantaran komoditas pangan tersebut cepat rusak.
Menurut Dindin, permintaan kebutuhan pangan pada Idul Adha di Sulselbar tidaklah begitu signifikan seperti halnya saat Idul Fitri. Kecenderungannya, kata Dindin, kebutuhan masyarakat pada Idul Adha yakni hewan ternak untuk dikurbankan, seperti kerbau, sapi dan kambing. Kondisi tersebut diklaimnya tidak terlalu berpengaruh pada harga daging di pasaran.?
"Saat Idul Adha, orang membeli hewan ternak, seperti sapi dan kerbau untuk dikurbankan. Dagingnya malah dibagikan. Makanya, itu saya pikiri tidak terlalu berpengaruh ke harga dagingnya. Berbeda dengan Idul Fitri, dimana orang ramai-ramai membeli daging untuk dikonsumsi pada hari raya," urai Dindin.
Lebih jauh, Dindin mengungkapkan bilapun terjadi gejolak harga di pasaran, pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipatif. Bulog akan memaksimalkan keberadaan Rumah Pangan Kita (RPK) untuk menstabilkan harga kebutuhan. Ratusan RPK di Sulselbar diketahui tersebar hingga ke lorong dan pelosok desa.
"Keberadaan RPK sangat efektif untuk menjangkau seluruh masyarakat dan menstabilkan harga pangan. Harga pangan di RPK kan sudah dipatok sesuai aturan jadi pastinya terjangkau. Masyarakat yang ingin berbelanja juga tidak perlu jauh-jauh harus ke pasar atau ke retail modern. Semoga RPK itu bisa dioptimalkan saat momen-momen hari besar, termasuk menjelang Idul Adha," pungkas Dindin.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: