Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wah, Ancaman Kudeta Menghantui Venezuela

        Wah, Ancaman Kudeta Menghantui Venezuela Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Venezuela tampaknya menuju ke tahapan kerusuhan yang lebih bergejolak setelah pasukan anti-pemerintah menjarah senjata selama serangan akhir pekan di sebuah pangkalan militer, dan frustrasi dari masyarakat Venezuela mengenai apa yang oleh beberapa orang pandang sebagai kepemimpinan oposisi yang tidak efektif.

        Minggu lalu, sebuah pembentukan sebuah badan legislatif baru yang super kuat yang dijalankan oleh loyalis partai sosialis sayap kiri Nicolas Maduro, meskipun melakukan demonstrasi besar-besaran dan sebuah protes global, membuat banyak orang Venezuela merasa bahwa tidak ada pilihan demokratis untuk menentang pemerintah Maduro.

        Sentimen itu mungkin yang memicu serangan hari Minggu di sebuah pangkalan militer di dekat kota Valencia oleh tentara dan warga sipil bersenjata, di mana pemerintah mengatakan dua orang tewas. Pihak berwenang Venezuela mengatakan bahwa mereka memburu 10 penyerang yang berhasil melarikan diri dengan membawa beberapa pucuk senjata.

        Dalam video yang direkam sebelumnya, kelompok yang terdiri lebih dari selusin pria dengan seragam gaya militer mengatakan bahwa mereka berusaha untuk mengembalikan tatanan konstitusional, dan juga meminta Maduro untuk minggir demi transisi pemerintahan.

        Serangan tersebut telah meningkatkan upaya kudeta atau lonjakan tingkat kekerasan yang sudah serius di negara berpenduduk 30 juta sehingga mengalami krisis ekonomi dan kekacauan politis. Bahkan sebelum serangan hari Minggu itu, konsolidasi kekuasaan Maduro membuat banyak pemrotes kecewa dengan apa yang mereka lihat sebagai koalisi oposisi yang suka bertengkar dan mementingkan diri sendiri.

        Lebih dari 120 orang telah terbunuh dan ribuan lainnya ditangkap dalam kerusuhan empat bulan, dimana pemerintah gagal mencegah pemilihan bulan lalu ke majelis konstituen baru.

        Banyak warga Venezuela merasa dikhianati saat pemimpin mereka tampak ragu pada strategi dan demonstrasi yang ditunda minggu lalu. Berbagai partai politik koalisi juga menyimpang mengenai apakah akan ambil bagian dalam pemilihan gubernur pada bulan Desember, terutama setelah tuduhan penipuan yang meluas dalam pemilihan majelis konstituen.

        Baca ini: http://wartaekonomi.co.id/read150414/sanksi-as-kepada-venezuela-makin-ganas-ini-alasannya.html

        Bagi demonstran yang menutupi wajahnya, yang memblokir jalan dengan lembaran besi dan puing-puing membentuk garis militan dari sebuah gerakan demonstrasi yang damai secara keseluruhan, kepemimpinan oposisi yang terfragmentasi sudah merupakan sejarah lalu.

        "Kita harus berhenti percaya pada koalisi oposisi. Kita hanya bisa percaya pada diri kita sendiri," ujar seorang pemuda dari negara bagian Andes, Tachira, yang keluar dari universitas untuk pindah ke Caracas dan bergabung dalam demonstrasi tersebut, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, di Jakarta, Selasa (8/8/2017).

        Pria berusia 20 tahun, yang wajahnya ditutupi kaus T-shirt saat dirinya mengacungkan bom molotov buatan sendiri, menolak menyebutkan namanya karena takut diteror. Seorang jaksa penuntut umum baru, yang ditunjuk oleh majelis konstituen pada sesi pertamanya pada hari Sabtu, telah berjanji untuk menindak keras para demonstran tersebut.???

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: