Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI: Kredit UMKM Sulsel Tembus Rp34 Triliun

        BI: Kredit UMKM Sulsel Tembus Rp34 Triliun Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -
        Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Bambang Kusmiarso, mengungkapkan kredit UMKM di daerahnya memperlihatkan grafik menggembirakan pada Juni 2017. Tercatat adanya pertumbuhan hingga 6,7 persen (yoy) dengan porsi terhadap total kredit yang relatif stabil.?
        "Kredit UMKM Sulsel periode Juni 2017 tercatat Rp34,3 triliun atau tumbuh 6,7 persen. Porsi terhadap total kredit perbankan mencapai 31,7 persen, tidak jauh berbeda atau terbilang stabil dibandingkan dengan porsi Mei 2017 sebesar 31,8 persen," kata Bambang, Selasa, (8/9/2017).
        Bambang memaparkan pertumbuhan kredit UMKM di Sulsel didorong oleh kredit modal kerja sebesar 11,7 persen (yoy). Adapun pertumbuhan kredit investasi periode Juni 2017 sudah mulai membaik. Meski demikian, Bambang mengakui masih terjadi kontraksi sebesar -3,8 persen (yoy).
        Dilihat dari skala usaha, Bambang merinci pertumbuhan kredit UMKM tertinggi dicatat oleh kredit makro sebesar 9 persen (yoy). Disusul kredit menengah sebesar 5,9 persen (yoy) dan kredit kecil sebesar 5,7 persen (yoy). Namun, kontribusi atau porsi kredit UMKM dari skala usaha masih didominasi kredit kecil.
        Berdasarkan lapangan usaha, dipaparkan Bambang, sektor perdagangan besar dan eceran masih sangat dominan. Porsinya bahkan mencapai 59,1 persen. Diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan (7,8 persen) dan sektor industri pengolahan (5,9 persen). "Untuk tingkat pertumbuhan, tertinggi industri jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencapai 32,2 persen (yoy).
        Secara spasial, Bambang menambahkan masih seperti periode sebelumnya, penyaluran kredit UMKM terpusat di Kota Makassar. Porsinya bahkan lebih dari separuh kredit UMKM, tepatnya 51,3 persen. Disusul Kota Parepare sebesar 7,5 persen (yoy) dan Kota Palopo sebesar 4,2 persen (yoy).
        "Adapun pengelolaan risiko kredit UMKM mengalami perbaikan. Itu bisa dilihat dari rasio NPL kredit UMKM sebesar 3,9 persen. Kalau dibandingkan periode Mei 2017 (4 persen) maupun periode Juni 2016 (4,1 persen), sekarang jelas lebih baik," tutup dia.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: