Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada Jumat (18/8/2017) pagi WIB, setelah data pemerintah menunjukkan persediaan minyak Amerika Serikat menurun selama pekan lalu.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (16/8) bahwa persediaan minyak mentah turun sebesar 8,95 juta barel pada pekan yang berakhir 11 Agustus, hampir tiga kali ekspektasi para analis untuk penurunan 3,1 juta barel.
Sementara itu, data juga menunjukkan bahwa persediaan bensin dan sulingan AS sedikit meningkat.
Para analis mengatakan laporan tersebut mengurangi kekhawatiran pasar untuk kelebihan pasokan global dan mendukung harga minyak pada Kamis (17/8).
Para analis mengatakan harga minyak telah mendapat tekanan baru-baru ini, karena investor khawatir bahwa kelebihan minyak global akan terus bertahan, setelah kepatuhan para produsen minyak utama untuk memangkas produksi mereka tidak membaik.
Produsen-produsen minyak utama telah sepakat untuk mengurangi pasokan sebesar 1,8 juta barel per hari sampai Maret mendatang.
Tujuannya adalah untuk mengurangi stok global, menyeimbangkan pasar yang telah mengalami kelebihan pasokan yang bertahan selama sekitar tiga tahun, dan akhirnya menaikkan harga minyak.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, bertambah 0,31 dolar AS menjadi menetap di 47,09 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, naik 0,76 dolar AS menjadi ditutup pada 51,03 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: