Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sopir Konvensional Palembang Ikut-ikutan Sweeping Taksi Daring

        Sopir Konvensional Palembang Ikut-ikutan Sweeping Taksi Daring Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Palembang -

        Puluhan angkutan umum (konvensional) di Palembang menggelar aksi unjuk rasa dengan melakukan sweeping terhadap angkutan daring yang tengah beroperasi di Jalan POM IX, Kampus Palembang, Senin (21/8/2017). Aksi tersebut digelar karena semakin menjamurnya angkutan daring yang membuat pendapatan mereka anjlok.

        Kondisi ini membuat sopir angkot melakukan sweeping dijalan POM IX Kampus Palembang. Menurut pantauan Warta Ekonomi, dalam aksi tersebut terjadi kericuhan saat petugas kepolisian menghalangi mereka membuat kemacetan dan bersikap anarkis.

        Aksi sweaping yang dilakukan sopir angkot berbagai jurusan seperti kilometer lima, Pakjo dan Gandus, Sekip serta trayek lainnya mendapat halangan dari aparat kepolisian karena memang tidak diperbolehkan melakukan aksi sweaping yang berpotensi menjadi aksi main hakim sendiri.?

        Adu mulut dan dorong-dorongan akhirnya tak terhindarkan dipagar halaman DPRD Sumsel, dijalan POM IX? Kampus Palembang. Bahkan aparat harus melepaskan tembakan peringatan untuk menghalau aksi massa yang mulai beringas. ?

        "Dulu dalam satu hari bisa dapat Rp70 ribu hingga Rp80 ribu, sekarang paling cuma dapet Rp10 ribu hingga Rp20 ribu saja. Kami harap ada kejelasan dari pemerintah, termasuk soal pembatasan dari jumlah transportasi online yang beroperasi," imbuhnya.

        Massa menggelar aksi ini sebagai bentuk protes atas maraknya angkutan online berkembang pesat tanpa regulasi yang jelas, termasuk trayek yang sembarangan. Sedangkan untuk angkutan kota jumlahnya dibatasi padahal resmi dari pemerintah, akibatnya para sopir mengaku mengalami penurunan pendapatan yang cukup drastis.

        "Tuntutan kami agar transportasi online ini harus ikut mentaati peraturan pemerintah sesuai dengan angkutan resmi seperti nomor lambung, trayek, plat kuning, memakai argo, dan juga harus memiliki pool," ujar Koordinator Aksi, Syafrudin Lubis.

        Aksi sweaping sempat terjadi namun hanya berlangsung sebentar. Setelah itu massa kembali melanjutkan aksinya di halaman gedung DPRD Sumsel.

        Sementara itu, Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono dilokasi unjukrasa membenarkan ada dua orang massa yang terpaksa diamankan untuk dimintai keterangan.?

        Menurutnya pengamanan terhadap dua orang tersebut dilakukan dengan alasan kedua orang tersebut dianggap sebagai provokator. "Ya ada dua yang diamankan untuk dimintai keterangan," ucap Kapolresta Palembang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irwan Wahyudi
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: