Perusahaan tambang batu bara PT Indika Energy Tbk hingga semester I/2017 mencatat pendapatan sebesar US$453 juta atau meningkat 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$356,6 juta.
Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid mengatakan bahwa peningkatan pendapatan tersebut didorong dari pertumbuhan pendapatan Petrosea yang meningkat sebesar 22,4%. Hal ini akibat bertambahnya volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) dari proyek Tabang dan Kideco Jaya Agung.?
Selain itu, pendapatan Tripatra juga meningkat 25,6% sebagai kontribusi pekerjaan engineering, procurement and construction (EPC) onshore di proyek ekspansi Tangguh (LNG Train 3) dari BP Berau. Selain itu, pendapatan dari bisnis perdagangan batubara juga melonjak 55,4% akibat naiknya harga jual batubara.
?Ini merupakan hasil upaya turnaround yang Indika Energy lakukan sejak dua tahun terakhir dan sebagai dampak naiknya harga batubara. Hampir seluruh unit usaha Grup Indika Energy mencatat peningkatan signifikan,? kata Arsjad di Jakarta, kemarin.
Sementara itu, bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas meningkat drastis sebesar 179,2% menjadi US$73,3 juta berkat kontribusi produsen batubara Kideco Jaya Agung yang mencatat perbaikan harga jual rata-rata. Hasilnya perseoran membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$51,2 juta dibanding rugi US$22,4 juta di semester I/ 2016.
?Ke depannya, kami terus membangun kemampuan organisasi dan operasi usaha melalui peningkatan produktivitas, pengendalian biaya, dan stabilisasi operasi. Dengan posisi keuangan yang semakin kuat, kami menjadi lebih siap dalam mengantisipasi peluang-peluang pertumbuhan bisnis,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi