Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 sebesar 5,4%. Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengatakan target tersebut sejalan dengan proyeksi BI terkait pertumbuhan 2018 berada dalam kisaran 5,1-5,5%.
?Targetnya 5,4% itu sejalan dengan range yang diperkirakan oleh Bank Indonesia,? kata Agus dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Agus menambahkan bahwa ekonomi global tahun depan diperkirakan akan lebih baik dibandingkan tahun ini yang diproyeksikan tumbuh 3,5%. Meski begitu, ia menilai sejumlah risiko baik yang bersumber dari global maupun domestik wajib diwaspadai oleh pemerintah.
?Dari global masih akan ada kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (fed fund rate). Kita juga melihat kondisi harga komoditi yang perlu diwaspadai karena dapat dimungkinkan kembali menurun,? tambah Agus.
Sedangkan dari domestik, beberapa risiko yang tetap perlu diwaspadai adalah berlanjutnya konsolidasi korporasi dan perbankan.
?Kami di BI menyambut baik reformasi yang terus dilakukan pemerintah baik di sektor rill maupun sektro fiskal, sehingga kondisi yang terakhir terjadi ketika inflasi terkendali dan transaksi berjalan terjaga sehat? BI dapat menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) diikuti dengan penurunan Lending Facility maupun Deposit Facility,? Ujarnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Ekonomi, Taufik Kurniawan mengatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi yang dipatok 5,4% pada tahun depan amat realistis. Menurut dia, jika pemerintah ngotot menargetkan pertumbuhan seperti yang direncanakan semula sebesar 6,1% publik tidak akan percaya.?
"Target 6% sulit sekali dicapai," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi