Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inalum Kucurkan Rp1,32 Triliun Bangun Pabrik Aluminium Lembaran

        Inalum Kucurkan Rp1,32 Triliun Bangun Pabrik Aluminium Lembaran Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Persero bersama dengan PT Alumindo Light Metal Industri Tbk (ALMI) akan membangun pabrik aluminium slab di Kuala Tanjung, Sumatera Utara dengan nilai investasi sekitar 100 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,32 triliun.

        "Kapasitas produksi pabrik lembaran aluminium tersebut pada saat mulai beroperasi pada 2020 mencapai 100.000 ton per tahun," kata Direktur Utama Inalum Winardi Sunoto, usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Dirut ALMI Alim Markus, di Jakarta, Rabu (6/9/2017).

        Menurut Winardi, kerja sama tersebut merupakan langkah strategis bagi Inalum dalam rangka mengakselerasi tahap pengembangan bisnis dengan rencana memproduksi produk turunan aluminium berupa aluminium slab.

        Kedua perusahaan sepakat membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan porsi saham 60 persen Inalum dan 40 persen ALMI.

        Selain menyetor modal, dalam kerja sama itu ALMI juga bertindak sebagai "off taker" atau sebagai pembeli produk yang dihasilkan perusahaan patungan.

        "Konsultan untuk membuat studi kelayakan sudah ditunjuk, yang rampung diperkirakan rampung dalam waktu enam bulan. Selanjutnya, menunjuk kontraktor untuk membangun pabrik," tuturnya.

        Untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik ini, maka Inalum akan membangun PLTU berkapasitas 2x350 megawatt di Kuala Tanjung yang bekerja sama dengan BT Bukit Asam Tbk (Persero).

        "Satu unit PLTU 350 MW akan digunakan untuk keperluan pasokan energi pabrik baru, satu unit lagi akan digunakan untuk kawasan industri di sekitar Kuala Tanjung," ujarnya.

        Sementara itu, Direktur Utama ALMI Alim Markus mengatakan dengan kerja sama ini, perusahaan tidak lagi mengimpor lembaran aluminium yang selama ini didatangkan dari luar negeri seperti China, Rio Tindo, dan Glenncore.

        "Kerja sama ini membuat perusahaan semakin efisien dan mendorong penghematan devisa, sekaligus efisiensi perusahaan," ujar Markus.

        ALMI sendiri merupakan bagian dari Maspion Group bergerak dalam lingkup kegiatan industri "aluminum sheet, aluminum foil dan aluminum roll forming building decoration".

        Produk-produk yang dihasilkan oleh ALMI berupa aluminiun sheet (biasa digunakan sebagai bahan dasar industri peralatan dapur dan rumah tanggal, peralatan listrik, transportasi dan bahan bangunan) dan aluminium foil (biasanya untuk kebutuhan bahan baku kemasan).

        "Selama ini, ALMI dan Inalum hanya kerja sama saja, kini kita bersinergi. Saya pesan ke pak Winardi agar cepat sedikit pekerjaannya," ucap Alim. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: