Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aher: Aksi Solidaritas Rohingya Masih Wajar, Asal Jangan Anarkis

        Aher: Aksi Solidaritas Rohingya Masih Wajar, Asal Jangan Anarkis Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -
        Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai aksi solidaritas bagi umat muslim Rohingya yang dilakukan masyarakat masih terbilang wajar.?

        Menurut, orang nomor satu di Jawa Barat itu kebebasan berekspesi dari setiap warga negara bisa dilakukan. Namun tetap harus memperhatikan adab sebagai bangsa Indonesia dan menghindari tindakan anarkis.

        "Saya kira ekspresi itu bebas-bebas saja yang penting dalam menyampaikannya dilakukan secara sopan baik dan tidak menghadirkan ujaran kebencian," kata Aher kepada wartawan di gedung Sate Bandung, Jumat (8/9/2017).

        Aher mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat dalam melakukan aksi solidaritas bagi umat Muslim Rohingya agar tetap menjaga ketertibann dan keamanan.?

        "Sebagai bangasa yang beriman dan beradab agar tidak melakukan pengrusakan. Ekspresi dalam bentuk aksi tukisan dan lisan saya kira boleh-boleh saja selama masih dijilai wajar dan tidak menghadirkan ujaran kebencian," tuturnya

        Aksi solidaritas bagi kaum Rohingya, dikatakan Aher sebagai sesuatu yang?
        positif? dan hak semua warga untuk mengekspresikan keprihatinannya terhadap umat Islam rohingya dengan cara yang sopan dan beradab?

        Aher juga menghimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan bantuan langsung ke Myanmar untuk tetap melakukan sesuatu yang positif sesuai dengan kemampuannya masing-masing.?

        Menurutnya, hal yang paling utama yang harus dilakukan bagi umat muslim Rohingya yaitu mendoakan dan membantu mereka. Selain itu mengumpulkan bantuan donasi bagi kebutuhan mereka.?

        "Urusan bantuan-bantuan lebih dari yang kita lakukan tentu itu urusan negara. Dan itu sudah dilakukan oleh pemerintah kita dengan mengutus langsung Menteri Luar negeri. Hal itu sesuatu yang belum dilakukan oleh negara manapun," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: