Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Industri Tekstil dan Arus Digitalisasi

        Industri Tekstil dan Arus Digitalisasi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Nusa Dua -

        Arus digitalisasi dalam industri tekstil dan juga produk tekstil pada masa sekarang ini tidak bisa terelakan seperti yang terjadi di sektor lainnya karena menjadikan proses pembelian dapat lebih efisien dan efektif.

        "Adanya digitalisasi yang merambah di semua sektor industri termasuk tekstil dan produk tekstil memberikan suatu kemudahan bagi pengusaha untuk mendapatkan barang yang diinginkan," ungkap CEO and Co-Founder 88Spares.com, Hartmut Molzhan kepada pers di Nusa Dua, Bali, Sabtu (17/9/2017).

        Hartmut menyampaikan hal itu saat menjadi salah satu pembicara konferensi International Textile Manufacturers Federation (ITMF) 2017 yang dihadiri lebih 200 peserta dari lebih 20 negara.

        Dikatakan, dampak dari digitalisasi terhadap sebuah industri, termasuk tekstil dan produk tekstil, adalah munculnya produk yang beragam, inovasi baru, dan model bisnis yang berubah.

        Dirinya mencontohkan, banyak industri yang menggunakan digitalisasi seperti Amazon.com saat menjual berbagai produk kini telah tumbuh sebagai perusahaan digital yang besar di dunia.

        "Untuk bidang tekstil dan produk tekstil, 88spares.com dengan platform business to business (B to B) ingin mendorong digitalisasi lebih cepat masuk ke industri tekstil nasional agar pelaku usaha Indonesia menjadi kompetitif di masa depan," ungkapnya.

        "Perusahaan ingin mempertemukan pabrik, vendor, dan industri agar bisa berbisnis secara efisien, cepat dan murah," ujarnya.

        Dirinya mengatakan, sudah saatnya pedagang dan pembeli melakukan perdagangan secara digital e-commerce agar bisa lebih efektif dan efisien dari sisi biaya dan waktu.

        Untuk perdagangan suku cadang mesin industri tekstil dan produk tekstil, dia mengatakan, masih didominasi oleh pedagang offline, yang banyak melibatkan pihak ketiga dalam proses transaksi sehingga harga beli menjadi lebih mahal dibanding melalui proses digitalisasi.

        Tekstil dan produk tekstil merupakan komoditas yang tidak akan pernah berhenti dan akan terus berkembang dan kian inovatif, sehingga memunculkan pedagang baru yang berakibat persaingan kian ketat.

        Chief Marketing Officer and Co-Founder 88Spares.com, Rosari Soendjoto mengatakan, keberadaan perusahaan patungan antara pengusaha Jerman dan Indonesia itu bisa memberikan kemudahan untuk membeli dan menjual suku cadang mesin industri tekstil dan produk tekstil secara langsung, tanpa melalui perantara, efisien, transparan, dan dengan harga yang kompetitif.

        "Jadi pengusaha akan bisa secara memotong rantai pasokan saat membeli dan menjual suku cadang mesin tekstil di perusahaan kami. Jadi tidak perlu bingung menghubungi puluhan pemasok untuk mendapatkan suatu barang bisa lihat di katalog kami," tambahnya.

        Dirinya juga mengharapkan kehadirannya bisa menjadi perusahaan Indonesia pertama yang dapat mengoptimalkan pebisnis lokal di industri tekstil dan produk tekstil, sehingga bisa meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.

        "Intinya adakah perlu menyederhanakan rantai pasokan suku cadang dan peralatan mesin untuk pengolahan tekstil dan produk tekstil," pungkasnya. (HYS/Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: