Proyek medium tank adalah program negara yang termasuk pada 7 pengembangan strategis Kemhan. Proyek medium tank dimulai pada tahun 2015, Rencananya medium tank buatan Pindad itu, 5 Oktober 2017 nanti akan tampil dalam puncak perayaan HUT TNI ke-72 di Cilegon.
Direktur Utama Pindad, Abraham Mose mengapresiasi dukungan Menteri Pertahanan RI (Menhan) yang terus mendorong industri pertahanan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan Alutsista negara.?
"Pindad merancang medium tank ini untuk melengkapi dan memenuhi kebutuhan alutsista dalam menjaga kedaulatan NKRI,? ujar Abraham kepada wartawan di Bandung, Selasa (19/9/2017).
Latar belakang dibuatnya medium tank ini, kata Dirut Pindad, berawal dari keinginan Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun kemampuan kemandirian industri strategis dalam hal ini, Pindad untuk merancang sendiri.?
Pindad kemudian ditugaskan membuat medium tank sesuai kebutuhan user, lalu dilihat solusi yang paling feasible untuk kebutuhan tersebut sesuai dengan ilmu teknologi dan bekerjasama dengan mitra strategis.
Abraham Mose menjelaskan spesifikasi teknis medium tank adalah kendaraan tempur menggunakan trackling (beroda rantai) yang berbobot maksimal 35 ton dengan turet 105 mm yang dilengkapi dengan teknologi terbaru, seperti Battlefield Management System, alat komunikasi modern, alat self awareness sehingga bisa memantau ancaman terhadap dirinya sendiri, dilengkapi dengan proteksi terhadap ancaman level 5 NATO.?
"Sedangkan, Turret memiliki mekanisme autoloader, dengan 12 butir peluru di turet dan 30 butir peluru cadangan di dalam pool,"ungkap Abraham
Medium tank ini mempunyai power 20 HP/ton, dengan kecepatan 70 km/jam, dapat menampung 3 orang kru yang terdiri dari Komandan, penembak, dan pengemudi. Medium tank juga memiliki kemampuan tangguh yaitu kendaraan anti ranjau yang didesain sesuai permintaan dari user, karena biasanya anti ranjau hanya diaplikasikan pada APC.
Negara-negara lain juga sudah mengeluarkan produk medium tank, tetapi dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar.?
Perang modern membutuhkan kendaraan yang memiliki mobilitas tinggi, transportasinya dan pengoperasiannya lebih mudah, namun memiliki daya gempur yang sama kuat.?
"Kehadiran medium tank pertama buatan dalam negeri ini menunjukan kemampuan Pindad yang terus meningkat dan mampu bersaing dengan industri pertahanan luar negeri," tutur Abraham
Sebelumnya, Menhan, Ryamizard Ryacudu meninjau kesiapan turret dalam mendukung medium tank pertama buatan dalam negeri hasil pengembangan bersama FNSS Turki pada acara sarasehan industri pertahanan, 18 September 2017 di PT Pindad (Persero).?
Menhan meninjau secara langsung kesiapan progress Medium tank beserta turret 105 mm kerja sama dengan CMI Defense Belgia. Sarasehan ini juga dihadiri oleh Direktur Utama beserta Direksi dari industri strategis dan swasta.
?Sarasehan ini merupakan atensi dari Menhan terhadap perkembangan terkini dari kesiapan indhan khususnya BUMNIS dalam mendukung Alutsista TNI dan Polri," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil