Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memastikan kondisi?Pulau Bali betul-betul aman. Dia berkunjung hingga ke Pura Besakih yang jaraknya hanya 9 km dari pusat erupsi Gunung Agung, daerah "merah" hingga radius 12 km yang sudah harus dikosongi. Kementerian Pariwisata pun menyiapkan skenario khusus bagi para wisatawan guna mengantisipasi erupsi gunung Agung.
Arief mengatakan pihaknya mempersiapkan skenario untuk mempertahankan wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang ada di Bali. Ia menyebutkan bahwa dalam beberapa hari ke depan baik wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara diarahkan liburan ke Lombok.
Skenarionya, Menpar menyebut 3A, akses, amenitas, dan atraksi. Khusus akses, disiapkan alternatif jalan darat dan laut jika bandara Ngurah Rai tidak beroperasi.
"Kalau bulan ini terjadi anginnya ke barat, berarti skenario kami ke Lombok. Wisatawan yang ada di Bali akan disiapkan transportasi menuju Lombok," ujar Arief dalam keterangan resmi di Bandung, Sabtu (7/10/2017).
Skenario laut, para turis akan diangkut melalui moda transportasi laut dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Gilimanuk di Bali. Arief menambahkan, jika ada 60.000 orang maka sebagian turis akan diangkut memakai kapal ferry sehingga ada sekitar lima unit kapal ferry yang disiapkan pemerintah.
"Kalau itu 5.000, kita ambil empat sampai lima kapal besar, seminggu selesai," ucapnya.
Arief mengungkapkan?fenomena alam ini tidak ada yang bisa memprediksi. Juga belum ada teknologi yang bisa menjangkau untuk memastikan waktu, jam, dan tanggal erupsi. Ditandai dengan tremor, getaran atau gempa kecil yang hitungannya hanya menit dan jam.
"Karena itu, instruksi Pak Gubernur sudah betul, di radius 12 km itu harus dikosongkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: