Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Nursam Salam, mengungkapkan kinerja ekspor untuk komoditas kakao mengalami penurunan signifikan sepanjang 2017. Lesunya permintaan dari negara-negara pelanggan, seperti Tiongkok, Jepang, India, Malaysia, Sri Lanka, dan India, menjadi pemicunya.?
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor kakao Sulsel hingga Agustus 2017 hanya US$47,09 juta. Padahal, periode yang sama pada tahun lalu, Sulsel mencatatkan nilai ekspor US$97,48 untuk kakao. "Terjadi kemorosotan tajam nilai ekspor kakao. Turunnya bahkan sampai 51,7 persen," kata Nursam, Rabu, (11/10/2017).
Nursam memaparkan menurunnya nilai ekspor kakao Sulsel bisa dilihat secara bulanan yang memang anjlok dibandingkan tahun lalu. Dicontohkannya pada periode Agustus 2017, nilai ekspor kakao hanya US$2,7 juta. Sedangkan, periode Agustus 2016, nilai ekspor kakao menembus US$24,29 juta. Itu artinya ada penurunan sampai 88,88 persen.?
Secara keseluruhan, kinerja ekspor Sulsel sepanjang 2017 memang cenderung menurun. Periode Januari-Agustus 2017, Nursam mengakui nilai ekspor Sulsel menurun 5,57 persen dibandingka periode yang sama pada tahun lalu. Hingga Agustus 2017, nilai ekspor hanya mencatat US$661,72 juta atau berkurang dibandingkan tahun lalu sebesar US$700,74 juta.?
Menurunnya kinerja ekspor itu pula, Nursam melanjutkan yang menjadi penyebab neraca perdagangan Sulsel mengalami defisit sebesar US$25,57 juta hingga Agustus 2017. Terlebih, nilai impor Sulsel memang mengalami lonjakan drastis mencapai 47,1 persen, dari US$467,23 juta menjadi US$687,29 juta.?
Lesunya kinerja ekspor Sulsel, Nursam mengatakan sebenarnya tidaklah melingkupi seluruh komoditas. Beberapa komoditas masih memperlihatkan tren yang baik. Salah satunya adalah nikel yang dari tahun ke tahun menjadi andalan Sulsel. Nilai ekspor nikel Sulsel sepanjang 2017 bahkan mengalami kenaikan 11,82 persen.
"Nilai ekspor nikel Sulsel hingga Agustus 2017 menembus US$389,29 juta atau yang tertinggi dibandingkan komoditas lainnya. Capaian itu lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$348,12 juta," pungkas Nursam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil