Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -
Penurunan omset tahun terakhir cukup terasa untuk pedagang di wilayah Sumatera Utara khususnya Kota Medan. Menurunnya omset berjualan sudah terjadi saat perekonomian Global tengah mengalami kelesuan, ditambah dengan laju pertumbuhan ekonomi Sumut yang masih stagnan, serta penurunan harga komoditas yang membuat penghasilan masyarakat terpukul.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan keseluruhannya memukul daya beli masyarakat yang bermuara pada rendahnya penjualan oleh sejumlah pelaku usaha ritel.
"Kalau omset yang menurun datang dari sejumlah pedagang pakaian, saya fikir penurunan ini sangat masuk akal. Pertama pedagang seperti ini terpukul dari pelemahan daya beli masyarkat. Dan kedua diperburuk dengan maraknya transaksi jual beli pakaian secara online," katanya Selasa (17/10/2017).
Transaksi secara online ?menjadi salah satu faktor yang membuat omset para pedagang menurun. "Hal yang sama juga ditunjukan memburuknya omset penjualan di sejumlah pedagang di pusat perbelanjaan modern. Peralihan model transaksi masyarakat memang disinyalir menjadi pemicu utama penurunan omset tersebut," ujarnya
Namun selain industri ritel, sejumlah masalah lain yang menekan daya beli masyarakat yaitu tren perkembangan harga komoditas yang belakangan mengalami penurunan. Dari sisi pendapatan penurunan komoditas memukul daya beli masyarakat kita. Bukan hanya di sector ritel perdagangan pakaian.
"Di sejumlah kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari juga mengalami penurunan. Untuk komsumsi bahan pangan saya pikir sih tidak begitu mempengaruhi. Namun kualitas hidup masyarakat belakangan juga menurun seiring dengan penjualan di sejumlah grosir untuk barang tahan lama yang mengalami penurunan," ujarnya.
Diyakini adanya indikasi bahwa pedagang ritel modern yang menjamur menjadi salah satu pendorong penurunan penjualan sejumlah grosir. Akan tetapi, penurunan yang sangat tajam dari sisi omset penjualan para pedagang kebutuhan pokok mengindikasikan bahwa adanya penurunan daya beli masyarakat.
"Sampel tersebut diambil dari pemantauan saya terhadap sejumlah pedagang kebutuhan pokok dimana tingkat pertumbuhan toko ritel modern baru di wilayahnya tidak ada. Sehingga saya berksimpulan memang ada penurunan daya beli masyarakat kita belakangan ini. Dan fenomena ini tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia yang merembet ke perekonomian Nasional," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: