Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -
Distribusi elpiji 3 kilo gram akan dilakukan secara tertutup pada 2018 mendatang. Pasalnya, elpiji bersubsidi itu mengalami masalah berupa penambahan kuota setiap tahun karena tidak tepat sasaran dan membebani anggaran di APBN.
Sehingga, langkah awal yang dilakukan pemerintah pusat yakni Aparatur Sipil Negara atau ASN tidak boleh menggunakan elpiji bersubsidi. Kebijakan itu tentunya juga berlaku di lingkungan Pemkot Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Distribusi secara tertutup itu artinya yang menerima atau konsumen elpiji 3 kg adalah pihak yang sesuai sasaran mulai dari warga tidak mampu dan usaha kecil," kata Sri Soetantinah, Asisten II Setdakot Balikpapan, Selasa (24/10/2017).
Tak hanya itu, dikeluarkan pula Peraturan Wali Kota Balikpapan yang isinya seluruh ASN tidak diperbolehkan menggunakan elpiji bertabung warna hijau tersebut. ASN diharuskan beralih menggunakan elpiji nonsubsidi, minimal Bright Gas yang 5,5 kg.
"Saat ini memang belum ada sanksi karena distribusi elpiji 3 kg masih dengan sistem terbuka. Nantinya sistem distribusi tertutup itu diintegrasi dengan Program Keluarga Harapan atau PKH dari Kementerian Sosial agar tepat sasaran seperti distribusi beras sejahtera," terang perempuan yang biasa disapa Tantin ini.
Sehingga nantinya akan dikeluarkan kartu khusus untuk mengendalikan distribusi elpiji 3 kg. "Kartu itu berisi uang seperti e-wallet dan yang mengisi pemerintah pusat dengan sumber dana dari APBN," terang Tantin dan Pemkot Balikpapan masih menunggu petunjuk tertulis dari pemerintah pusat terkait distribusi tertutup itu.
"Verifikasi warga tidak mampu atau keluarga miskin sudah selesai dilakukan oleh kawan-kawan di Dinas Sosial dan yang diverifikasi sesuai dengan data dari pemerintah pusat. Mudah-mudahan data itu bisa fix untuk kita gunakan di 2018," pungkasnya.
Konsumsi elpiji 3 kg sekitar 17.900 tabung per hari di kota Balikpapan. Hanya saja bisa bertambah hingga 26 ribu tabung pada momen-momen tertentu seperti saat hari raya Idulfitri dan Iduladha. Sementara kebutuhan normal elpiji 3 kg di seluruh Kaltim mencapai 350 ribu ton per hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: