Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring mengungkapkan bahwa generasi milenial yang berjumlah sebanyak 60% dari total jumlah penduduk merupakan bonus demografi yang bisa dijadikan peluang dalam program Rebranding Koperasi. "Generasi milenial yang akan memiliki koperasi di masa depan," katanya pada acara diskusi "Pemuda dan Rebranding Koperasi di Era Milenial" di Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Meliadi berharap generasi milenial memiliki peran yang sangat besar dalam melestarikan dan mengembangkan koperasi. "Kalau generasi milenial cuek dan tidak peduli maka masa depan koperasi di Indonesia akan suram. Sekarang saatnya generasi milenial merasa penting untuk ikut bersama-sama menggerakkan ekonomi nasional melalui koperasi. Talking and action," paparnya.
Namun, Meliadi mengakui saat ini, bila generasi milenial ditanya tentang koperasi maka yang ada dalam pikirannya adalah hal-hal yang kurang baik (rentenir berkedok koperasi), beli pulpen, dan sebatas pinjam uang. "Padahal, banyak juga koperasi-koperasi di Indonesia yang berkualitas, sistem modern, menggunakan IT, serta bermodal dan beraset triliunan rupiah. Dengan program reformasi total koperasi, mulai tahun depan tidak akan ada lagi yang namanya koperasi abal-abal dan sakit. Semua koperasi akan sehat, kuat, dan besar," ungkapnya.
Intinya, lanjut Meliadi, Kemenkop dan UKM akan terus melambungkan koperasi-koperasi bagus dan berkualitas ke tengah masyarakat. Tujuannya, agar koperasi-koperasi yang bagus-bagus tertanam dalam benak generasi milenial. "Value yang ada di koperasi harus disesuaikan dengan perilaku generasi milenial yang ada di Indonesia," imbuh Meliadi.
Oleh karena itu, Meliadi menyebutkan koperasi mahasiswa, koperasi siswa, koperasi pemuda, koperasi pramuka, dan koperasi pesantren, akan dijadikan sebagai ikon Rebranding Koperasi di Indonesia. "Diharapkan mereka bisa bergerak efektif untuk rebranding?koperasi di kalangan generasi milenial," jelas Meliadi lagi.
Pembicara lain, Ketua Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) Pendi Yusuf menyebutkan bahwa untuk melakukan rebranding?koperasi di kalangan generasi milenial harus mampu memenej media sosial secara efektif, terarah, dan terukur. "Sarana yang pas untuk saat ini adalah dengan memanfaatkan media sosial untuk terus memviralkan secara efektif mengenai koperasi ke kalangan generasi milenial," kata Pendi.
Meski begitu, lanjut Pendi, secara teknis juga memiliki tantangan yang tak bisa dibilang ringan. "Generasi milenial sekarang ini pemikirannya masih feodal dan kolonial, dengan gaya bisnis konvensional. Oleh karena itu, kita harus jitu menentukan arah dan strategi agar rebranding koperasi sukses tertanam di kalangan generasi milenial," ungkap Pendi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: