PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membidik penjualan mobil sebanyak 2500 unit dalam gelaran BCA Expo yang dihelat pada 11-12 November 2017 di ICE BSD, Tangerang.
BCA Expo 2017 adalah acara penutup dari aneka kegiatan yang dilakukan perseroan sepanjang tahun ini. Kegiatan ini mengutamakan pemasaran produk kendaraan dan properti dengan menggandeng agen pemegang merek serta pengembang mitra BCA.
Direktur BCA Finance Petrus Karim meyakini target tersebut dapat tercapai. Pasalnya, tahun lalu antusias pengunjung cukup tinggi dimana terdapat lebih dari 5000 pngunjung di luar tamu walk in atau penghuni BSD City. Sementara dari segi transaksi, pada BCA Expo tahun lalu terjual hampir 600 unit mobil dan 300 unit motor.
"Untuk tahun ini kita targetnya agak ekstrem karena jumlah pesertanya lebih banyak. Kita harapkan tahun ini dapat penjualan 2500 unit mobil dan motor bisa lebih banyak lagi," ujar Petrus di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Adapun untuk properti, produk yang ditawarkan BCA Expo merupakan produk-produk dari Sinarmas Land dengan program-program promo Price Lock. "Tahun ini ditargetkan transaksi penjualan properti dapat tercapai Rp100-150 miliar. Sebagai informasi, untuk program Price Lock kita sudah jualan Rp600 miliar," tandas CEO Strategic Development and Services Sinar Mas Land Ishak Chandra.
Price Lock merupakan program terbaru penjualan akhir tahun Sinar Mas Land yang terbagi dalam dua periode yang berlangsung dari 3 Oktober hingga 31 Desember 2017. Dalam program ini, konsumen bisa membayar down payment (DP) sebesar 15 persen pada Oktober?Desember 2017. Pembayaran dapat dicicil 24 kali di bulan Oktober, 12x di bulan November, dan 6x d bulan Desember. Yang menarik, konsumen dimungkinkan untuk 'cuti bayar' karena sisa 85% baru akan dibayar pada Januari 2020.
Sebagai tambahan, jika konsumen melakukan pelunasan sebelum Januari 2019, konsumen akan mendapat potongan harga tambahan sebesar 5 persen.
"Harga properti pasti akan terus naik dari tahun ke tahun. Saat kita berencana untuk menabung dulu baru membeli properti, pada saat kita selesai menabung pasti harga properti yang kita ingin beli sudah naik, belum ditambah ada kemungkinan pengeluaran tak terduga yang dapat menghambat kita dalam membeli properti. Maka dari itu, Price Lock kita hadirkan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat 'menabung' properti lewat cicilan pada DP sehingga masyarakat tidak perlu merasa dibebankan dengan harga DP yang mahal," pungkas Ishak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah