PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV menyalurkan program kemitraan berupa pembiayaan kepada para petani di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulsel. Hingga akhir 2017, perusahaan pelat merah tersebut menargetkan penyaluran program kemitraan sebesar Rp2 miliar.?
Corporate Secretary Pelindo IV, Iwan Sjarifuddin, mengatakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang dilakukan pihaknya menyasar Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Pelindo IV berkomitmen melakukan pembinaan dan pengembangan sentra UKM. Muaranya yakni akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah.
?Salah satu sentra UMK yang mendapat perhatian dari Pelindo IV yaitu para petani padi di Kabupaten Lutra,? kata Iwan, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Warta Ekonomi di Kota Makassar, Selasa, (31/10/2017).
Iwan menuturkan tahun lalu pihaknya menyalurkan dana Program Kemitraan bekerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebesar Rp1,73 miliar.
Sebagai mitra binaan, para petani yang telah mendapatkan bantuan pembiayaan akan mendapatkan pembinaan melalui pelatihan dan pendampingan. ?Salah satunya yakni pelatihan yang dilaksanakan pada 25 Oktober 2017 yang diikuti 150 petani padi dari beberapa kelompok tani di Kabupaten Luwu Utara," ungkapnya.
Dari jumlah tersebut, menurut Iwan, sebanyak 47 petani telah mendapatkan pembiayaan dari Pelindo IV yang mencapai Rp1,73 miliar pada 2016. Sisanya akan mendapatkan pembiayaan dalam tahun ini dengan jumlah total mencapai Rp2 miliar.
Adapun pelatihan itu dilaksanakan agar pembiayaan yang diterima para petani dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membantu pengembangan usahanya. ?Dengan demikian dana tersebut bisa bergulir untuk pelaku UMK lainnya. Oleh sebab itu, kualitas pembiayaan merupakan hal yang penting agar dana itu bisa bergulir untuk UMK yang lain,? ujar Iwan.
Dalam pelaksanaan program kemitraan, Iwan menjelaskan Pelindo IV menggandeng dengan PNM. Pertimbangannya, PNM merupakan BUMN yang sudah berpengalaman dalam membina UMK, baik dalam hal pembiayaan maupun pelatihan dan pendampingan.
Melalui kerja sama itu pula diharapkan mampu memberikan hasil yang maksimal karena adanya keterpaduan antara segi pembinaan dan pembiayaan, sekaligus sebagai wujud sinergi antara kedua BUMN. ?Dalam hal ini pihak PNM membantu menyiapkan calon mitra binaan, serta melakukan capacity building melalui pelatihan dan pendampingan,? tutur Iwan.
Iwan menambahkan pihak PNM menyiapkan calon mitra binaan melalui pendekatan kelompok, sehingga proses pembiayaan dan pembinaan akan lebih efisien karena dilakukan secara bersama-sama. Pola pembiayaan juga menerapkan sistem tanggung renteng, di mana para pelaku UMK yang tergabung dalam satu kelompok akan menanggung risiko secara kolektif.
?(Para petani) akan saling mengingatkan dan sekaligus berbagi pengalaman demi untuk kemajuan bersama. Dengan adanya kelompok yang solid, banyak hal yang bisa dilakukan secara bersama-sama, termasuk dalam pemasaran dan penentuan harga, sehingga terhindar dari persaingan yang tidak sehat."
"Kedepan, kerja sama dengan pendekatan kelompok seperti ini akan terus kami perluas, agar lebih banyak pelaku UMK yang bisa terjangkau,? pungkas Iwan.
Sekedar informasi, tahun ini PT Pelindo IV menargetkan penyaluran pembiayaan melalui Program Kemitraan sebesar Rp5,4 miliar. Tahun lalu, Perseroan yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan ini berhasil menyalurkan pembiayaan melalui Program Kemitraan sebesar Rp9,5 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Hafit Yudi Suprobo