Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IHSG Berpeluang Catat Rekor

        IHSG Berpeluang Catat Rekor Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Analis pasar modal Lucky Bayu Purnomo menilai bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih memiliki peluang untuk kembali mencatatkan rekor baru.

        "Di pasar saham, jelang akhir tahun biasanya muncul fenomena 'window dressing', harga saham cenderung bergerak menguat sehingga membuka peluang bagi IHSG untuk mencatatkan rekornya," ujar Lucky Bayu Purnomo yang juga Analis Danareksa Sekuritas di Jakarta, Jumat.

        Ia mengemukakan bahwa "window dressing" merupakan momentum bagi investor baik perorangan maupun lembaga untuk melakukan pembelian sehingga kinerja dana kelolaan akhir tahun terlihat lebih baik.

        "Pada periode itu, IHSG diproyeksikan dapat menyentuh level 6.250 poin," katanya.

        Ia menambahkan kuatnya optimisme investor terhadap fundamental ekonomi nasional turut mendorong investor tetap melakukan akumulasi saham. Hal itu seiring dengan peringkat Indonesia yang berada di level layak investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat internasional seperti Standard and Poor's (S&P), Fitch Ratings, Moody's Investors Service, dan Japan Credit Rating Agency (JCRA).

        Selain itu, lanjut dia, laporan Bank Dunia terbaru mengenai Doing Business 2018 bertajuk "Reforming to Create Jobs", Indonesia mengalami kenaikan 19 peringkat, atau berada pada posisi 72 dari peringkat sebelumnya 91.

        "Sentimen positif itu akan berdampak jangka panjang bagi pasar modal kita," katanya.

        Dari eksternal, lanjut Lucky Bayu Purnomo, juga cukup mendukung untuk mendorong IHSG bergerak dalam tren positif, menyusul harga minyak mentah dunia yang menguat. Dengan harga minyak mentah dunia yang meningkat maka dapat mempengaruhi harga komoditas lain, seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO), batubara, dan karet.

        Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menambahkan bahwa pada pekan depan, sentimen pasar salah satunya akan tertuju pada data produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga yang diekspektasikan naik menjadi 5,1 persen dari 5,01 persen diperiode sebelumnya.

        "Sehingga diperkirakan pekan depan IHSG akan kembali bergerak mencoba mencetak rekor tertinggi lagi melihat optimisnya perkiraan pertumbuhan ekonomi meskipun secara teknikal cukup rentan koreksi jangka pendek," katanya.

        Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hari ini (Jumat, 3/11), IHSG BEI ditutup menguat 8,43 poin atau 0,14 persen menjadi 6.039,54, merupakan rekor tertinggi. Pencapaian IHSG itu, terpaut tipis dari rekor sebelumnya pada 1 November 2015 lalu di posisi 6.038,14 poin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: