Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BOJ Kurang Hawkish, Dolar Amerika Serikat Menguat Lawan Yen Jepang

BOJ Kurang Hawkish, Dolar Amerika Serikat Menguat Lawan Yen Jepang Kredit Foto: Getty Images/Tomohiro Ohsumi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar yen melemah tajam terhadap dolar dari Amerika Serikat (AS) di Jumat (19/12). Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga, namun gagal memberikan kejelasan terkait waktu dan laju pengetatan kebijakan selanjutnya.

Dilansir dari Reuters, Senin (22/12), Dolar Amerika Serikat (AS) sempat menguat hingga ¥157,67. Angka tersebut merupakan level tertinggi dalam empat minggu dan berada dalam jalur kenaikan harian terbesar sejak awal Oktober.

Baca Juga: Pasar Waspadai Spiral Negatif Jepang, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Yen Capai 90%

Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler mengatakan bahwa pelemahan yen terjadi meskipun bank sentral menaikkan suku bunga acuannya menjadi 0,75%.

Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda tetap berhati-hati dalam komunikasinya dan hanya menyatakan bahwa pintu untuk kenaikan suku bunga lanjutan tetap terbuka tanpa memberikan panduan waktu yang jelas. Sikap tersebut dinilai pasar tidak cukup hawkish untuk menopang yen.

“Bank sentral memberikan kenaikan suku bunga sesuai ekspektasi dan mengatakan akan terus menaikkan suku bunga jika ekonomi berkembang sesuai perkiraan. Namun yen justru melemah secara luas. Banyak pelaku pasar menilai sikap BOJ tidak cukup agresif,” kata Marc.

BOJ mempertahankan pandangannya bahwa inflasi inti akan mendekati target dalam paruh kedua periode proyeksi tiga tahun hingga tahun fiskal 2027.

Bank sentral juga menegaskan bahwa suku bunga riil masih berada dalam level sangat rendah meskipun telah dilakukan kenaikan, serta berkomitmen untuk melanjutkan pengetatan jika kondisi ekonomi dan inflasi berjalan sesuai proyeksi.

Namun, pernyataan tersebut tidak mampu menghentikan pelemahan yen. Investor mulai mempertimbangkan kemungkinan intervensi otoritas setelah nilai tukar yen menembus level ¥155.

Adapun Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama memperingatkan bahwa pemerintah siap mengambil langkah yang diperlukan untuk menghadapi volatilitas berlebihan di pasar valuta asing.

Baca Juga: Investor Bitcoin Mesti Bersiap Hadapi Kenaikan Suku Bunga Yen Jepang

“Kami akan merespons secara tepat terhadap pergerakan yang berlebihan, termasuk yang didorong oleh spekulasi,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: