- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
H-9 Tutup Tahun, Dirjen Migas Akui Target Lifting Minyak 605 Ribu Bph Belum Tercapai
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan upaya habis-habisan (extra effort) untuk mengejar target lifting minyak bumi sebesar 605.000 barel per hari (bph) sesuai amanat APBN 2025. Hingga Senin (22/12/2025), realisasi lifting dilaporkan masih sedikit di bawah target tersebut.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Laode Sulaeman mengungkapkan bahwa pemerintah terus memantau pergerakan produksi harian di sisa tujuh hari menjelang tutup tahun.
"Di hari-hari terakhir ini komanya tuh masih belum pas di 605. Jadi kita masih cari 0, sekian agar mencapai 605 barel per hari. Nah, ini juga kita sedang upayakan, semoga dalam 7 hari ini ya bisa kita kejar untuk angka tersebut," ujar Laode dalam Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap III 2025 secara daring, Senin (22/12/2025).
Baca Juga: Pertamina Drilling Jajaki Kerja Sama Hulu Migas dengan Irak
Obral 8 Wilayah Kerja Baru
Sebagai langkah strategis jangka panjang sekaligus mengamankan cadangan masa depan, pemerintah resmi mengumumkan lelang 8 Wilayah Kerja (WK) Migas baru. Delapan blok ini terdiri dari skema penawaran langsung dan tender reguler.
Skema Penawaran Langsung (Deadline 3 Februari 2026):
- WK Tapah (Sumsel & Jambi): Potensi 439 juta barel minyak & 23 Bcf gas.
- WK Nawasena (Jawa Timur): Potensi gas 1,3 Tcf.
- WK Mabelola (Sulawesi Tenggara): Potensi 282 juta barel minyak.
Skema Tender Reguler (Deadline 17 April 2026):
- WK Arwana III (Laut Natuna)
WK Tuah Tanah (Sumut & Riau): Potensi 52 juta barel minyak.
WK Rangkas (Banten & Jawa Barat): Potensi 874 juta barel minyak & 789 Bcf gas.
WK Akimeugah I & II (Papua): Total potensi mencapai 30 miliar barel setara minyak (boe).
"Sesuai arahan dari Bapak Menteri, kami menyampaikan pengumuman lelang wilayah kerja migas tahap III tahun 2025 ini untuk 8 wilayah kerja yang ditawarkan," tambah Laode.
Baca Juga: RI Diam-diam Sudah Ekspor Solar di 2025, Dirjen Migas: Gak Sulit Cari Pasarnya
Senjata Pamungkas: Legalisasi Sumur Rakyat
Meski lelang WK baru membutuhkan waktu untuk berproduksi, pemerintah memiliki "senjata" jangka pendek untuk mendongkrak angka lifting di akhir tahun ini, yakni dengan memasukkan produksi sumur minyak masyarakat ke dalam catatan nasional.
Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, memastikan sumur rakyat di Sumatera Selatan akan mulai tercatat dalam produksi nasional pada minggu-minggu terakhir Desember 2025.
"Izin terkait sumur masyarakat ini ada kabar gembiranya. Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah bisa mencatatkan produksi sumur masyarakat sebagai produksi nasional kita dalam waktu dekat, dalam waktu minggu-minggu depan," kata Dwi dalam acara Apresiasi Wartawan Energi di Jakarta, Jumat (19/12/2025).
Anggia menjelaskan, satu sumur di Sumatera Selatan diproyeksikan menyumbang sekitar 1.000 bph. Secara administratif, pengelolaan sumur ini tidak lagi liar, melainkan dikelola oleh BUMD, Koperasi, hingga UMKM.
Baca Juga: Teknologi Migas Andal, Legislator Apresiasi Kinerja PHE
"Sumur masyarakat yang di wilayah Sumatera Selatan itu dapet lah untuk 1.000-an barel per hari. Gak gede sih, cuma kalau diakumulasikan sampai akhir tahun ya okelah," tuturnya.
Optimisme Tembus Target
Berdasarkan data Kementerian ESDM, saat ini rata-rata produksi harian telah stabil di angka 604.000 bph. Bahkan, tren harian menunjukkan performa positif di kisaran 610.000 hingga 613.000 bph.
Kementerian ESDM optimistis angka 605.000 bph dapat ditembus asalkan tidak terjadi kendala teknis atau kondisi kahar (force majeure).
Baca Juga: Kepastian Regulasi Didorong, Pengadaan Hulu Migas Diminta Lebih Teliti
"Kita optimistis juga angka 605 ini insyaallah kalau tidak ada force majeure, nggak ada keadaan kahar, kita bisa tembus ya Pak. Sampai saat ini kita sudah di angka 604 stabil... Kalau bisa bertahan sampai akhir tahun rasanya bisa tercapai," pungkas Anggia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement